MUI Jatim Sampaikan Bela Sungkawa atas Runtuhnya Musala Pondok Pesantren Al Khoziny Sidoarjo

Sidoarjo, jurnal9.tv -Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Rabu (01/10/2025). Kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk kepedulian dan belasungkawa mendalam atas runtuhnya bangunan musala pesantren yang menelan korban jiwa maupun luka-luka.

Ketua Umum MUI Jatim, KH Mutawakkil Alallah, menyampaikan rasa duka yang mendalam atas tragedi tersebut. Ia menegaskan bahwa musibah ini bukan hanya dirasakan oleh keluarga besar Pondok Pesantren Al Khoziny, tetapi juga menjadi duka seluruh masyarakat Jawa Timur.

“Atas nama MUI Jawa Timur, kami menyampaikan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Semoga para korban yang wafat mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan iman,” tutur Kiai Mutawakkil.

Lebih lanjut, pihaknya menjelaskan bahwa aparat, pemerintah daerah, serta relawan terus melakukan evakuasi terhadap korban yang masih berada di dalam reruntuhan.

“BPBD, Basarnas dan relawan tidak berhenti melakukan evakuasi terhadap korban. Namun perlu diingat, evakuasi ini perlu hati-hati, langkah yang diambil tidak boleh sembarangan karena mengutamakan aspek keselamatan. Maka dari itu, kita semua harus memberikan kepercayaan penuh kepada tim evakuasi,” jelasnya.

Kiai Mutawakkil juga menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap aspek keselamatan bangunan pesantren di Jawa Timur agar kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Tragedi ini memberi pelajaran berharga bagi kita semua. Pesantren adalah rumah ilmu dan tempat pendidikan generasi bangsa, maka keselamatan para santri harus menjadi prioritas utama. Ke depan, kami berharap ada perhatian lebih dari pemerintah maupun masyarakat dalam mendukung sarana prasarana pesantren,” tegasnya.

Kiai Mutawakkil juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendoakan para korban dan memberikan dukungan moril maupun materil kepada keluarga dan pihak pesantren.

“Kami mengajak seluruh umat Islam di Jawa Timur untuk menyalakan doa bersama, semoga musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya kebersamaan, solidaritas, dan kepedulian antarsesama,” pungkasnya.