Surabaya, Jurnal9.tv – Upacara HUT ke-78 Republik Indonesia digelar pemerintah Provinsi Jawa Timur di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jawa Timur (17/08/2023).
Upacara Bendera dilaksanakan untuk merefleksikan kembali Kemerdekaan RI. Pembacaan Proklamasi kali ini, ditandai dengan dentuman sebanyak 17 kali dan bunyi sirine.
Dengan mengusung tema “Terus Melaju untuk Indonesia Maju,” upacara ini sekaligus menjadi momentum untuk mengajak seluruh Masyarakat Indonesia untuk bersam-sama mengeluarkan semangat bersama yang belum pernah berakhir.
Dalam perayaan HUT RI ini, diisi dengan paduan suara dari 250 pelajar SMA dan Pemain Orkestra. Dengan pasukan pengibar Bendera atau yang biasa disebut dengan Paskibraka, yang terdiri dari 76 putra dan putri pelajar SMA, daari 38 Kota dan Kabupaten di Jawa Timur. Paskibraka tersebut terdiri dari 3 kelompok, yakni kelompok 17, kelompok 8 dan kelompok 45.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin Upacara peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Sebelum Upacara dimulai, berbagai penampilan. Seperti Tari kolosal dengan lakon Gayatri Putri Nusantara yang diperagakan oleh Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya, dan Drumband Genta Buana Brawijaya dari SMA Negeri 5 Taruna Brawijaya Jawa Timur.
Dengan membawakan lagu Surabaya oh Surabaya, ande-ande lumut dan Bungeng Jeumpa untuk mengiringi tarian daerah Aceh. lagu Surabaya oh Surabaya sendiri menceritakan tentang Sejarah kota Surabaya, yang menjadi salah satu kota Pahlawan, menjadi cerita kenangan, dimana rakyat Indonesia pada saat itu untuk berjuang merebut kembali kota Surabaya.
Adapun Karnaval Budaya Jawa Timur, yang telah tumbuh dan berkembang di berbagai kota dan kabupaten di Provinsi Jawa Timur, karena Jawa Timur menjadi representasi ke-Indonesiaan dengan kekayaan potensi seni budaya dari berbagai etnisnya.
Dengan mengusung tema Spirit Nusantara yang tercipta dari harmony antara Garuda sebagai lambang Bangsa Indonesia, tokoh Kencono Mulyo yaitu Raja Perempuan Majapahit yang bijak, dan juga Trisula, sebuah senjata tradisi warisan Budaya Bangsa Indonesia.
Penampilan ini mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga budaya kultur, menjunjung etnik dan menghargai sesama. Karena bangsa Indonesia dikenal sebagai Bangsa yang ramah.
Dalam Perayaan HUT ke-78 Republik Indonesia ini, Pemerintah provinsi Jawa Timur juga menganugerahkan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya kepada insan-insan yang berjasa dan berprestasi dalam mengembangkan dan memajukan suatu bidang tertentu serta bermanfaat besar bagi provinsi Jawa Timur. Perayaan ini diakhiri dengan Penyerahan penghargaan Jer Basuki Mawa Beya yang diawali dengan pembacaan surat keputusan Gubernur Jawa Timur.