Surabaya, Jurnal9.tv – 1 Muharram 1445 Hijriyah jatuh pada Rabu 19 Juli 2023. Mengawali tahun baru, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa akhir tahun dan doa awal tahun. Selain itu, kita juga bisa melakukan amalan dan kegiatan positif guna menjadi pribadi yang lebih baik di tahun mendatang.
Membaca doa akhir tahun di hari terakhir bulan Dzulhijjah untuk memohon ampun pada Allah SWT atas semua dosa dan kekhilafan pada tahun ini. Dan kita membaca doa awal tahun di hari pertama bulan Muharram dengan harapan Allah SWT menganugerahkan rahmat, lindungan, kesehatan, keharmonisan, keselamatan, kelapangan rezeki, wafat husnul khatimah, dan berbagai kebaikan lainnya.
Dalam youtube NU online, Habib Muhammad Muthohar mengatakan, “akhir tahunnya baik, awal tahunnya baik. Pertengahannya insyaallah diampuni sama Allah”.
Doa Akhir Tahun
Doa akhir tahun yang dianjurkan Rasulullah SAW, ini dibaca sebanyak 3 kali setelah shalat Ashar pada hari terakhir di bulan Dzulhijjah.
اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Artinya: “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”
Doa Awal Tahun
Doa awal tahun ini dibaca sebanyak 3 kali di awal bulan Muharram setelah shalat maghrib.
اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”
Bulan Muharram merupakan bulan yang istimewa, selain termasuk dalam rangkaian bulan yang dimuliakan dalam agama Islam, banyak juga amalan-amalan yang bisa kita lakukan di bulan Muharram, khususnya pada 10 Muharram. Mengapa 10 Muharram? Dilansir dari laman NU online, 10 Muharram merupakan hari yang istimewa, dimana banyak peristiwa-peristiwa penting para Nabi yang terjadi pada 10 Muharram, di antaranya;
(1) Nabi Adam As. bertobat kepada Allah dari dosa-dosanya dan tobat tersebut diterima oleh-Nya.
(2) Berlabuhnya kapal Nabi Nuh di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan.
(3) Selamatnya Nabi Ibrahim As. dari siksa Namrud, berupa api yang membakar.
(4) Nabi Yusuf As. dibebaskan dari penjara Mesir karena terkena fitnah.
(5) Nabi Yunus As. selamat, keluar dari perut ikan hiu.
(6) Nabi Ayyub As. disembuhkan Allah dari penyakitnya yang menjijikkan.
Dan masih banyak lagi peristiwa lain yang terjadi pada 10 Muharram itu, yang menunjukkan sebagai hari yang bersejarah, yang penuh kenangan dan pelajaran yang berharga.
Amalan-amalan yang dapat dilakukan pada bulan Muharram ;
- Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ العَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Asyura esok hari karena Allah SWT.”
Dilansir dari laman NU online, puasa Asyura merupakan ungkapan rasa syukur Nabi Musa As kepada Allah SWT. karena pada hari itu (10 Muharram) Allah SWT menyelamatkan Bani Israel dari gempuran musuh-musuh. Mengetahui hal itu, Nabi Muhammad kemudian memerintahkan umat Islam untuk berpuasa pada hari itu (10 Muharram), agar tidak menyamai syariat umat yahudi, Nabi Muhammad juga memerintahkan untuk berpuasa pada tanggal 9 (hari Tasu’a) dan 11 Muharram.
“Puasalah kalian pada hari Asyura dan berbedalah dengan orang yahudi. Kerjakan puasa dari satu hari sebelumnya sampai satu hari sesudahnya,” kata Nabi Muhammad kepada umat Islam dalam hadits riwayat Ahmad.
Hukum mengerjakan puasa Asyura merupakan sunah muakkad (sangat dianjurkan). Dan keutamaan puasa ini ialah menghapus dosa setahun yang lalu. Dari sahabat Abu Qatadah mengatakan, bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, “Puasa hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar Ia mengampuni dosa setahun yang lalu,” (HR at-Tirmidzi).
- Shalat
Shalat yang dimaksud ialah memperbanyak shalat sunnah, shalat sunnah yang paling utama ialah shalat yang dilakukan di malam hari (tahajud). “Dan pada sebagian malam hari, bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji,” QS Al-Isra ayat 79. Salah satu keutamaan shalat tahajud ialah seperti keutamaan sedekah yang dilakukan secara sirr (rahasia) dibanding sedekah yang dilaksanakan secara terang-terangan di depan publik. Selisih perbandingan antara keduanya adalah 70 kali lipat. Hukum mengerjakan shalat tahajud termasuk sunnah muakkad karena selalu dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.
- Bersedekah
Memperbanyak sedekah seperti membantu anak-anak yatim, orang-orang miskin dan mereka yang membutuhkan. Semua itu disertai rasa keihklasan semata-mata mengharap keridhaan Allah dan hendaknya dilakukan dengan tidak memberatkan diri. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang meluaskan pemberian untuk keluarganya atau ahlinya, Allah akan meluaskan rezeki bagi orang itu dalam seluruh tahunnya,” HR Baihaqi, No: 3795.
- Menyambung silaturahim
- Memakai celak mata
- Mandi
- Berziarah kepada ulama (baik yang hidup maupun yang meninggal)
- Menjenguk orang sakit.
- Menambah nafkah keluarga
- Memotong kuku
- Mengusap kepala anak yatim.
- Membaca Surat Al-Ikhlas sebanyak 1000 kali.
Keutamaan bulan Muharram ini tercatat dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 36 bersama dengan tiga bulan lainya, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab yang artinya;
“sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus, janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.”
Keutamaan bulan Muharram tidak perlu kita ragukan lagi. Namun, alangkah baiknya apabila di bulan yang istimewa ini kita isi dengan berbagai amalan-amalan ibadah sehingga bulan yang mulia dan istimewa ini benar-benar bernilai. (llj/snm)