Jakarta, jurnal9.tv -Kiprah panjang Didin Ahmad Zaenudin, pegiat pelestarian aksara Nusantara yang lebih dikenal dengan nama Diaz Nawaksara, kembali mendapat pengakuan tingkat nasional. Diaz menerima Anugerah Kebudayaan Indonesia Tahun 2025 pada kategori Pelopor dan/atau Pembaharu, atas dedikasinya dalam membaca, menulis, serta mendigitalisasi berbagai aksara kuno Nusantara.
Penghargaan tersebut diserahkan dalam Malam Penganugerahan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 yang digelar secara khidmat di Ciputra Artpreneur, Jakarta, pada Selasa malam, 17 Desember 2025. Acara ini dihadiri oleh tokoh-tokoh budaya, akademisi, seniman, pegiat kebudayaan dari berbagai daerah, serta perwakilan kementerian dan lembaga negara.

Nama Diaz Nawaksara sebelumnya sempat menjadi perhatian publik nasional setelah viral berkat kemampuannya membaca dan menulis berbagai aksara kuno Nusantara, mulai dari aksara Jawa, Bali, Sunda, hingga beragam aksara daerah lain yang nyaris punah. Melalui projek digitalisasi aksara Nusantara, Diaz secara konsisten mengupayakan pendokumentasian, pengarsipan, dan penyebarluasan pengetahuan aksara tradisional agar dapat diakses oleh generasi muda dan masyarakat luas.
Diaz Nawaksara berdomisili di desa Dagan, Kec. Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Pengusulan dirinya sebagai penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lamongan serta didukung oleh Dinas Kebudayaan Provinsi Jawa Timur, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya yang berkelanjutan dalam pemajuan kebudayaan, khususnya di bidang literasi aksara tradisional.

Sosok Diaz juga dikenal sebagai pegiat aksara, selain sebagai Founder Nawaksara.id beliau juga menjadi pelopor dalam berbagai organisasi kebudayaan dan kemasyarakatan. Beliau juga menjabat sebagai Ketua Lesbumi PCNU Lamongan, Pembina LEGIAN Lamongan, Penasihat Dawuh Guru, serta pengurus Manuskripedia.id, organisasi yang berfokus pada riset, edukasi, kebudayaan, dan pelestarian aksara Nusantara berbasis komunitas dan digital.
Penghargaan Anugerah Kebudayaan Indonesia 2025 ini melengkapi capaian sebelumnya. Pada tahun 2024, Diaz Nawaksara juga menerima Apresiasi sebagai Insan Pancasila dari BPIP RI, atas upayanya melestarikan beragam aksara Nusantara sebagai simbol persatuan, kebhinekaan, dan identitas bangsa Indonesia.
Melalui penghargaan ini, diharapkan kerja-kerja pelestarian aksara Nusantara semakin mendapat ruang, dukungan, dan perhatian luas, serta mampu menginspirasi generasi muda untuk kembali mengenal warisan literasi leluhur sebagai bagian penting dari kebudayaan nasional.




