Surabaya, Jurnal9.tv – Beberapa waktu yang lalu, Keiysa Levronka yang merupakan salah satu publik figur jebolan ajang Indonesia Idol X, menjadi perbincangan netizen di dunia maya setelah penampilannya dalam podcast Viniar dan Volix Media yang dipandu Marlo Ernesto, sikap Keiysa yang terlihat tidak memerdulikan pertanyaan yang diberikan Marlo dinilai kurang sopan oleh netizen. Atas sikapnya tersebut, Marlo menyebut Keiysa tidak memiliki manner sebagai seorang idol (publik figur). Hal ini pun sempat menjadi perbincangan. Tak hanya Keysa yang mendapat kritik, Marlo juga disebut netizen sebagai penyebab Keysa badmood karena menyinggung bahasa dan daerah asalnya. Video podcasy tersebut kini telah di-takedown, dan hanya beredar versi potongan.
Menjadi publik figur bukanlah sesuatu yang mudah. Karena segala gerak-geriknya akan diperhatikan masyarakat dan bahkan dicontoh. Dikutip dari jurnal Ilmu Komunikasi Universitas Negeri Surabaya, publik figur adalah orang yang kehidupannya akan menjadi konsumsi publik. Perilaku baik maupun buruk yang dilakukan oleh publik figur akan terus menjadi topik pembicaraan yang hangat diperbincangkan di kalangan masyarakat luas.
Seseorang yang menjadi konsumsi publik tentunya harus bisa menjaga sikap, perilaku dan mampu memberikan dampak positif. Hal itu dikarenakan, mereka telah dijadikan sebagai role model atau panutan oleh sebagian masyarakat. Seorang publik figur yang dapat memberikan energi positif terhadap sekitarnya akan dinilai sebagai publik figur yang baik, seperti:
- Mampu memberikan konten-konten positif, mulai dari motivasi hingga edukasi.
- Memiliki etika dalam public speaking,
Dalam artikel yang ditulis oleh Dosen Ilmu Komunikasi Universitas Mulawarman, tertulis bahwa berbicara di depan publik merupakan sebuah proses yang meliputi pengolahan dan penyampaian pesan kepada audiens dengan tepat agar pesan dapat diterima, dipahami, dan diikuti. Oleh sebab itu penting bagi seorang publik figur dalam memahami dan menerapkan bagaimana memilih elemen komunikasi yang tepat dengan segenap integritas, rasa hormat, dan penuh martabat.
- Bertanggung jawab secara moral
Tidak memaksakan diri untuk terlihat sesempurna mungkin di hadapan publik melainkan bagaimana mengerahkan potensi dan kelebihan yang ia miliki untuk menjadi individu yang makin baik dan kebaikannya pun makin meluas (tidak melakukan pencitraan).
Seorang publik figur juga mempunyai peranan penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Inilah yang menjadikan seorang publik figur dapat dilekatkan sebagai seorang tokoh idola dan panutan bagi masyarakat umum.
Selain itu, sebagai warga negara, ada baiknya apabila mengungkapkan kritik di media sosial dengan cara yang santun. Mengingatkan tanpa menghakimi. Hal ini diperlukan untuk menciptakan iklim positif di media sosial. Kita juga perlu memahami bahwa tidak ada manusia yang sempurna termasuk seorang idol.
Untuk itu, kita jangan pernah lupa bahwa sebaik-baiknya idola dan panutan adalah Rasulullah SAW. Hal ini telah dikatakan dalam surat Al-Ahzab ayat 21, yang artinya, “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.