Surabaya, Jurnal9.tv – Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur kembali akan menggelar salah satu ajang bergengsi di lingkungan internal Nahdlatul Ulama melalui NU Award 2022 PWNU Jatim. Berbagai tahapan mulai dari seleksi administrasi hingga pemaparan para Nominator juga telah selesai dilakukan. Pada Sabtu (11/02/2023), panitia penyelenggara melakukan rapat pleno Gabungan sebagai tahapan akhir untuk menentukan Pemenang dari masing-masing Kategori.
Melibatkan seluruh Banom dan lembaga serta institusi Nahdlatul Ulama di semua tingkatan, NU Jatim Award kali pertama digelar pada tahun 2016 yang diraih PCNU Blitar, kemudian 2017 oleh Kabupaten yang sama. Pada NU Award 2018 diraih PCNU Sidoarjo dan pada NU Award Jatim 2019 Kabupaten yang baru saja menjadi Tuan Rumah 1 Abad NU ini juga kembali keluar sebagai terbaik.
Sedangkan NU Award Jatim 2022 ini merupakan kali kelima sebagai agenda rutin tahunan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, setelah dua tahun sebelumnya secara berturut turut ditiadakan karena pandemi.
Menurut Muhammad Koderi, NU Award Jatim 2022 ini digelar untuk mencari model terbaik dari masing-masing kategori di Jawa Timur untuk menjadi percontohan bagi pengurus NU, lembaga, dan banom NU.
“Tujuan besarnya kita mencari model, misalkan ranting bagaimana kemudian menjadi pelaksana ranting NU terbaik se-Jawa Timur,” terangnya.
Dirinya juga menjelaskan beberapa unsur yang menjadi prioritas tolok ukur penilaian, Mulai dari Kaderisasi, Administrasi hingga pengelolaan aset.
“Kita bisa melihat dari sisi pelayanannya, dari progresivitasnya, kaderisasinya, Administrasinya hingga aset yang dikelolanya semua kita nilai,” jelasnya.
Secara keseluruhan, terdapat 71 Kategori yang telah ditetapkan berdasarkan hasil penilaian akhir yang dilakukan oleh Dewan Juri yang didatangkan dari berbagai pakar, tim ahli hingga kalangan profesional untuk menjaga netralitas dan transparansi penilaian.
Keberlanjutan dari pelaksanaan organisasi ini menurut M. Koderi harus didasari oleh transparansi dan akuntabilitas.
“Sehingga kita bisa nyatakan bahwa ranting misalnya, ini siapapun yang mengurusnya itu akan berkelanjutan, nah domain itu tentu didasari oleh transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan organisasi,” ucapnya.
Ketua Panitia NU Award 2022 ini menyebut, model ini adalah multilevel pahala yang membuka ruang dan kesempatan bagi siapapun untuk berkarya, sehingga bisa diadopsi hingga mencakup pelosok Nusantara.
“Model ini kalau boleh saya menyampaikan ada multilevel pahala, walaupun dia pengurus ranting di daerah terpencil namun menjadi yang terbaik,” sambungnya.
“Sehingga apa yang dilakukan oleh ranting itu bisa diadopsi di seluruh Jawa Timur khususnya hingga di seluruh pelosok Nusantara untuk menjadi lebih baik dan bermanfaat.” tuturnya.
Sehingga bagi sosok yang juga Wakil Ketua PWNU Jawa Timur ini, hal itulah yang mendasari tema NU Award 2022 ini berkaitan dengan Konsep Keberlanjutan Pelayanan dan Keberlanjutan Perkumpulan di berbagai Segmen.
“Nah ini kita padukan dalam konsep keberlanjutan pelayanan, keberlanjutan perkumpulan di berbagai segmen, sehingga hal ini pula yang menjadi tema kita dalam NU Award PWNU Jatim 2022,” tutupnya.
Penganugrahan NU Award 2022 PWNU Jawa Timur akan digelar pada tanggal 23 Februari mendatang, terdapat beberapa perguruan Tinggi Negeri dan Swasta di Wilayah Surabaya yang mengajukan diri sebagai tuan rumah gelaran ajang bergengsi di NU Jawa Timur ini. (zen/snm)