Surabaya, Jurnal9.tv – Rudy Golden Boy, mantan atlet MMA, disorot lantaran video adu jotos dengan 2 pemuda di sebuah minimarket viral. Dalam unggahan instagramnya, Rudy Golden menjelaskan jika kejadian tersebut dipicu oleh tindakan 2 pemuda tersebut, dimana mereka menyerobot antrean dan memulai terlebih dahulu adu fisik.
Mengantre atau berperilaku tertib memanglah terdengar mudah, namun tidak semua orang dengan mudah menerapkannya. Dorongan emosi yang tidak terkontrol kadang membuat seseorang selalu ingin menjadi yang pertama dalam setiap proses menunggu. Padahal, tertib untuk mengantre merupakan simbol dari umat muslim yang taat akan nilai peraturan dan tatanan dalam berinteraksi dengan manusia untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan.
Dilansir dari laman NU Online, membiasakan budaya antre di segala lini kehidupan merupakan salah satu hal terpenting dalam “Fiqih Kedisiplinan”. Dalam fiqih telah diajarkan ketertiban, misalnya harus urut dan tertib dalam memenuhi rukun wudhu. Apabila membasuh muka harus didahulukan dari pada membasuh kedua tangan, menyalahi urutan ini bisa menjadikan wudhu tidak sah. Demikianlah fiqih mengajarkan kita untuk senantiasa hidup secara disiplin, bahkan dalam kitab Sulamut Taufiq, menyerobot antrean dianggap sebagai sebuah maksiat yang tidak diperbolehkan. Hal ini dikarenakan menyerobot antrean sama halnya dengan merusak ketertiban.
Dikutip dari pendis.kemenag.go.id, budaya antre dapat menciptakan masyarakat yang bermartabat, selain itu budaya antre juga mampu menumbuhkan sikap saling memahami dan menghormati. Ada banyak manfaat lainnya yang dapat dipetik dari budaya antre, di antaranya:
- Belajar mengatur waktu,
Jika ingin mendapatkan antrean paling depan maka datang lebih awal dan persiapan lebih awal.
- Belajar untuk bersabar,
Bersabar dalam menunggu giliran tiba, terutama jika berada di antrean paling belakang.
- Belajar disiplin,
Belajar displin untuk tidak menyerobot hak orang lain yang berada di depan kita. Mereka yang datang lebih awal memiliki hak untuk dilayani lebih awal.
- Belajar tabah dan sabar dalam menjalani proses,
Belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuan. Kita lebih menghargai proses daripada hasil, belajar tabah dan sabar menjalani proses dalam mencapai tujuan. Kita lebih menghargai proses daripada hasil, Rasulullah Shallahu’alaihi Wassalam memberi kita bimbingan “ Barang siapa yang terus berlatih bersabar maka Allah akan menjadikannya penyabar”. (Muttafaqun’alaih).
- Belajar hukum sebab-akibat,
Belajar hukum sebab akibat, bahwa jika datang terlambat harus menerima konsekuensinya di antrean belakang. Kita belajar disiplin, teratur dan kerapihan.
- Belajar rasa malu,
Belajar memiliki rasa malu, jika menyerobot antrean dan menyerobot hak orang lain.
- Belajar bekerjasama dan percaya kepada orang lain,
Belajar bekerjasama dengan orang-orang yang ada di dekat kita jika di saat mengantre kita harus keluar antrean sebentar untuk ke kamar kecil.
Membiasakan diri untuk terus menerapkan budaya antre memang sedikit sulit, namun dengan terus menerapakan budaya tersebut kita jadi ikut serta berperan dalam menciptakan lingkungan yang damai dan tertib serta masyarakat yang bermartabat. Jika memang dalam keadaan terburu-buru, sebaiknya kita berbicara dengan sopan dan meminta ijin kepada orang yang berada di depan kita untuk menukar antrean. Semua akan berakhir dengan baik apabila memulainya dengan baik.