Membangun Perguruan Tinggi Berkualitas Menuju Abad ke-2 Nahdlatul Ulama

Surabaya, Jurnal9.tv – Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama, LPTNU, bertugas mengembangkan Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama.

Dilansir dari situs pcnumuba.or.id. Selain memiliki ribuan pesantren, NU memiliki perguruan tinggi yang sangat banyak. Tercatat 215 Perguruan tinggi menjadi anggota dari Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU).

Menuju abad ke-2 Nahdlatul Ulama, LPTNU Jawa Timur berharap akan adanya Perguruan Tinggi NU yang berkualitas.

Dalam pembahasannya pada Ihwal Jamiyah TV9 Nusantara, Prof. Dr. Ir. H. Achmad Jazidie, M.Eng yang menjabat sebagai Ketua LPT PWNU Jawa Timur menjelaskan, bahwa dalam membangun PT NU yang berkualitas, diperlukan untuk membangun kepercayaan masyarakat.

“Masyarakat perlu mendidik putra-putrinya pada jenjang pendidikan tinggi pada perguruan tinggi yang berkualitas untuk menjamin masa depan dan kualitas pendidikan putra-putrinya,” jelas beliau. 

Menurutnya, beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu, mengelola pendidikan tinggi itu secara professional. Dengan menghilangkan mindset perguruan tinggi sebagai lembaga Charity.

Selanjutnya, diperlukan adanya badan penyelenggara, di samping rektorat yang mengelola secara operasional, harus dibersamai dengan adanya badan penyelenggara.

Beliau juga menjelaskan Langkah apa saja yang harus dilalui untuk membangun Perguruan tinggi yang berkualitas.

“Untuk membangun perguruan tinggi yang berkualitas, kerjasama antara badan penyelenggaraan dan organ Rektorat itu harus yang terbaik tidak boleh ada masalah, Tidak boleh ada fiksi antara badan penyelenggara dan Rektorat.”

“Yang kedua, SDM dan tata Kelola yang memungkinkan perguruan tinggi itu bekerja secara baik harus dibina dengan baik, tata kelola itu harus rapi, harus bisa bekerja.”

Beliau menerangkan bahwa, telah menjadi sebuah keharusan yang tidak boleh tidak dilakukan, karena persoalannya sekarang untuk mempunyai SDM yang bagus itu apakah harus serta-merta ada ketika sebuah perguruan tinggi itu dibentuk. Oleh karena itu, SDM memang harus dibangun setahap demi setahap.

Selain beliau, Prof. Dr. H. Naskuri, M.Si. Rektor UNISMA juga menerangkan bahwa, lembaga pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama membawa dua misi besar. Yang pertama yaitu, bagaimana mengamankan dan mengembangkan misi jam’iyah yaitu Nahdlatul Ulama merawat Jagat dan membangun peradaban dunia. Yang kedua yaitu, membawa daya kompetitif. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi yang harus dikuasai oleh Dosen dan juga Mahasiswa.

“Kita harus pahami bahwa ketika kita berbicara tentang membangun kampus NU berkualitas di abad ke-2 kita tidak bisa lepas dari dinamika kehidupan Global tetapi kita tidak bisa mengabaikan pula tentang kearifan-kearifan lokal,” tegas beliau.

Beliau menerangkan bahwa, kearifan lokal yang juga harus dikembangkan sedemikian rupa agar menjadikan Distincy dari Nahdlatul Ulama yang memiliki prinsip-prinsip tawasut, tawazun, tasamuh, ta’adul, dan ta’awun.

Dengan menyeimbangkan Ilmu pengetahuan dan teknologi, diharapkan Out put dari Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama menjadi Ambassador perdamaian dunia.

Komitmen seorang pemimpin membawa sebuah perubahan di dalam pendidikan itu sendiri, karena apapun konsepNYA, yang harus dikembangkan adalah continuous improvement.

“Jadi kalau lembaga pendidikan tinggi Nahdlatul Ulama yang harus dikembangkan adalah profesionalitas. Tidak lagi nanti berbicara tentang nepotisme dan lain sebagainya. Itu sudah harus ditinggalkan yang harus dikedepankan adalah quality baik internal maupun eksternal itu menjadi bagian yang tidak terpisahkan,” tutup beliau.