Masuk Proyek Prioritas Jatim 2024, Indonesia Islamic Science Park di Suramadu Segera Ground Breaking

Sidoarjo, jurnal9.tv -Pembangunan Indonesia Islamic Science Park (IISP) atau yang sering disebut Islamic Center di Suramadu Bangkalan, Madura menjadi satu dari dua proyek strategis di Jawa Timur, bersama Puspa Agro di Sidoarjo yang akan diprioritas dalam realisasi anggaran 2024. Kedua proyek tersebut telah masuk pada proses pembebasan lahan untuk kemudian bisa dilakukan finalisasi Master Plan dan dimasukkan ke dalam Investment Project Ready to Over (I-PRO)

Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat memimpin rakor program kerja Pemprov Jatim Tahun 2024 begitu tiba di Bandara Juanda, Sidoarjo, usai menunaikan ibadah umroh pada Rabu (10/1). Dalam rapat itu, juga dibahas optimalisasi Pendapatan 2024 serta upaya peningkatan investasi di Jawa Timur, khususnya untuk menambah I-PRO. “Puspa Agro pembebasan lahan untuk akses jalan secara mandiri sudah selesai, jadi anggaran di tahun ini pengaspalan. Kemudian saya minta masterplan dievaluasi kembali baru kemudian dimasukkan di IPRO,” tutur Khofifah.

Sementara, untuk IISP, gubernur menyebut, Pemprov Jatim secara berkelanjutan terus melakukan koordinasi bersama Kementerian PUPR terutama terkait realisasi pembangunan. Ia berharap, pihaknya bisa segera memulai pembangunan, utamanya bangunan Masjid sebagai bentuk daya tarik bagi masyarakat.

“Saya berharap nantinya jika setelah Ground Breaking akan banyak masyarakat yang kemudian berinfaq, berzakat, bershodaqoh supaya kepemilikannya bisa seperti Masjid Nasional Al-Akbar. Baik yang sifatnya personal maupun institusional,” pungkasnya.

Dalam rakor tersebut, Gubernur Khofifah lebih dulu menyoroti sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemprov Jatim tahun 2024. Ia menekankan bahwa sektor pendapatan tersebut harus terus dioptimalkan untuk bisa memaksimalkan proses pembangunan bagi kesejahteraan masyarakat.

“Dalam rapat tadi dijelaskan berapa besaran belanja, sumber pendapatan, prioritas-prioritas penggunaannya, serta highlight dari perjalanan pembangunan 2024. Untuk itu saya meminta agar lebih dimaksimalkan lagi sumber-sumber pendapatan baik dari BUMD maupun UPT,” ungkap Gubernur Khofifah.

Khofifah menjelaskan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jatim TA 2024. Dimana besaran Pendapatan Jatim mencapai Rp 31,418 T dan Belanja Daerah sebesar Rp 33,265 T.

Mengacu pada data tersebut, Gubernur Khofifah menyebut bahwa perlu ada upaya optimalisasi, khususnya dari BUMD dan UPT dalam mendongkrak pendapatan daerah. Untuk itu, ia meminta segenap jajaran OPD Pemprov Jatim untuk bersama-sama memaksimalkan dan mendorong BUMD terkait.

“Dari BUMD, harapannya agar kinerja Bank Jatim terus ditingkatkan. Kemudian PT. Panca Wira Usaha, Pelabuhan Probolinggo bahkan misalnya Tahura yang dalam koordinasi Kementerian kehutanan,” terangnya.

Sebagai informasi, dari besaran postur APBD Jatim TA 2024, pengalokasian anggaran terbagi dalam berbagai sektor. Pertama urusan pemerintahan sebesar Rp 12,207 T atau 36,7 persen, pendidikan Rp 8,95 T atau 26,91 persen dan kesehatan Rp 5,35 T atau 16,09 persen.

Kemudian urusan sosial sebesar Rp 2,77 T atau 8,34 persen, infrastruktur sebesar Rp 2,25 T atau 6,77 persen dan ekonomi sebesar Rp 1,72 T atau 5,19 persen.

Dari pengalokasian tersebut, terdapat berbagai program strategis diantaranya optimalisasi pelayanan dengan perbaikan sarana dan prasarana bagi masyarakat hingga Biaya Penunjang Operasional Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) bagi SMA, SMK, PK-PLK Negeri.

Kemudian di urusan kesehatan, turut menjadi prioritas adalah peningkatan layanan kesehatan di pulau-pulau, penurunan AKI – AKB dan Stunting serta pemberian Bantuan Sosial Kemiskinan Ekstrem, PKH Plus dan ASPD di sektor sosial. (*)