Malam Ini, Kitab Miftahul Mannan, Karya Pendiri Pondok Tremas Dilaunching dan Diijazahkan. Ini Linknya!

Pacitan, jurnal9.tv -Kitab Miftahul Mannan karya Syekh Abdul Mannan Diponenggolo, pendiri Perguruan Islam Tremas, Rabu (27/12) malam ini akan dilaunching dalam acara majelis Haul Masyayikh, sekaligus rangkaian peringatan 2 Abad Pondok Tremas, Pacitan, Jawa Timur. Kitab ini diangkat dari manuskrip asli, yang selama ini disimpan rapi oleh dua santri Kiai Mannan di Bangkalan dan Bojonegoro.

Dalam kegiatan tersebut, selain dilaunching, Kitab ini sekaligus akan dibacakan dan dijazahkan kepada hadirin. Berikut link youtube tv9 untuk mengikuti launching, pembacaan dan ijazah Kitab Miftahul Mannan: https://www.youtube.com/live/6s6s9Uyfl5E?si=ZbcPlgUmtZf5HnH7

Para pegiat, pemerhati dan peneliti khazanah warisan keilmuan pesantren yang tergabung dalam Nahdlatut Turats menemukan naskah asli atau manuskrip kitab Miftahul Mannan yang ditulis KH. Sholeh, Pondok Al-Akhyar Tambakagung Labang Bangkalan, yang merupakan santri KH. Abdul Mannan Tremas. “Selain di Bangkalan ini, manuskrip kitab Miftahul Mannan juga ditulis oleh Kiai Abdurrahman Padangan Bojonegoro,” ungkap Ahmad Karomi, pegiat Nahdlatut Turats yang juga sekretaris LTN PWNU Jawa Timur.

Sementara itu, Gus Fasna panitia Dua Abad Pondok Tremas menuturkan, launching kitab Miftahul Mannan akan didahului pembacaan naskah kitab oleh para kiai secara bergantian, dilanjutkan ijazah kitab kepada yang hadir. Beberapa kiai dijadwalkan hadir, diantaranya KH. Mustofa Bisri, KH. Said Aqil Siraj, Syekh Syadi Arbasy, KH. Abdul Ghofur Maimun, KH. Zulfa Musthofa, KH. Hasib Wahab, KH. Fahmi Amrullah, KH. Kafabihi Mahrus, KH. Qayyum Mansur Lasem, KH.Ubaidillah Ahror, KH. Abdussalam Sohib, KH. Abdussami’ dan KH. Marzuki Mustamar.

“Launching kitab ini insyaAllah juga akan diikuti secara langsung para santri dan alumni Pondok Tremas se-Nusantara, serta para simpatisan yang diperkirakan mencapai sepuluh ribu lebih peserta,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Pondok Tremas adalah salah satu pesantren tertua di Indonesia, didirikan pada 1820 oleh KH Abdul Mannan Dipomenggolo yang juga tercatat sebagai santri dari Indonesia pertama Perguruan Al Azhar Cairo Mesir. Nama Tremas semakin terkenal di dunia, karena cucu Kiai Mannan, yakni Kiai Mahfudz bin Abdullah bin Mannan atau terkanal dengan Syekh Mahfudz Attarmasi menjadi mufti di Makkah dan menyusun puluhan kitab yang menjadi tersebar ke seluruh dunia.

Syekh Mahfudz Attarmasi menjadi sanad penting keilmuan Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah sebelum Syekh Nawawi Al Jawi yang juga penyusun puluhan kitab dan Mufti di Makkah. Adik Kiai Mahfudz Tremas, yakni Kiai Dimyathi Attarmasi menjadi pengasuh Pondok Tremas, dan menjadi guru para ulama Nusantara sebagaimana Hadratus Syekh Hasyim Asy’ary, Kiai Ali Maksum, Kiai Abdul Hamid Pasuruan, Kiai Ali Manshur, pencipta Shalawat Badar dan sejumlah ulama besar lainnya.

Dalam Peringatan Dua Abad Pondok Tremas ini, lanjut Gus Fasna, digelar rangkaian acara, yang grand openingnya dilaksanakan pada Kamis, 21 Desember 2023 lalu, ll dan puncaknya Rabu malam ini ditandai Haul dan Launching Kitab Pendiri Pondok Tremas. Termasuk dalam rangkaian, Media Pondok Jatim (MPJ) Festival yang diikuti para pengelola media pesantren di Jawa Timur. “Alhamdulillah, peringatan Dua Abad Pondok Tremas telah berpangsung sukses, juga dihadiri para kiai yang memiliki ikatan kuat dengan Pondok Tremas sebagaimana pondok Tebuireng, Ploso, Lirboyo, Lasem, Temboro,” tambah Gus Fasna (*)