Krisis Iklim Ancam Dunia, APSSI Gelar Workshop Green Digital Society

Surabaya, Jurnal9.tv – Perhatian terhadap kondisi lingkungan menjadi isu prioritas sejumlah kalangan utamanya para pakar dan ahli dari dunia akademik. Salahsatunya melalui Workshop Green Digital Society yang dilaksanakan oleh Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia bertempat di Amphitheater UINSA Surabaya, Jum’at (11/11/22).

Mengusung tema Perempuan Penjaga Hutan dan Lingkungan hidup di Indonesia, kegiatan tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiswa Sosiologi dan pemerhati Lingkungan dengan menghadirkan sejumlah Pembicara diantaranya, Dr. Bambang Supriyanto dari Dirjen Kementerian Lingkungan, R. Alam Surya Petra dari Asia Foundation, Novri Susan Sekretaris Jendral APSSI, Dr. Pinky Saptandari dari Universitas Airlangga serta Pembicara Tamu Ibu Donsri Kelompok Perempuan Penjaga Lingkungan asal Bengkulu.

Dalam Sambutannya sekaligus membuka acara, Prof Akhmad Muzakki selaku Rektor UINSA menyambut baik keterlibatan APSSI dalam perannya terhadap isu-isu lingkungan.

“Apa yang dilakukan APSSI ini merupakan langkah yang patut kita dukung dalam perannya mengenai isu isu lingkungan. Oleh karenanya, UINSA dengan bahagia menjadi tuan rumah Workshop pada kesempatan kali ini” sambutnya.

“Selamat Datang di Bumi Hijau UINSA, Satu satunya Kampus Islam Negeri yang dibangun dari Tanah hasil Waqaf para ulama-ulama sepuh di Jawa Timur” imbuhnya.

Sosok akademisi yang juga merupakan Sekretaris PWNU Jawa Timur tersebut juga mendorong peran dan keterlibatan perempuan dalam pembangunan hijau yang berkelanjutan.

“Perempuan memiliki pengaruh sosial untuk menggerakkan masyarakat sebagai pelopor. Perempuan juga memiliki peran sebagai pendidik dan pengasuh. Maka penting keberpihakan dan dukungan kita terhadap Peran publik perempuan agar semakin terbuka” pesannya.

Berdasarkan laporan BAPPENAS, Indonesia memiliki tutupan hutan hujan tropis terbesar kedua di dunia. Hal ini tentunya membutuhkan peran dan andil masyarakat yang diharapkan dapat difasilitasi dengan baik oleh pemerintah. Belakangan diketahui, pengalihfungsian hutan menjadi kawasan industri secara besar-besaran di anggap menjadi ancaman serius terhadap keseimbangan ekosistem terlebih isu terkait krisis iklim di dunia hari ini menjadi pembahasan utama di berbagai negara.

Sementara itu, Novri Susan selaku Sekretaris Jendral APSSI berharap ide dan semangat Green Digital Society ini bisa tumbuh dan berkembang dengan baik

“Ini merupakan hal serius bagi kami, ditengah krisis Iklim yang mengancam Dunia yang disebabkan oleh kerusakan lingkungan. Oleh karenanya kami menyiapkan kurikulum berkaitan dengan Green Digital Society bagi masyarakat” terangnya.

Lanjut pria yang meraih gelar Doktoralnya di Jepang ini mengapresiasi apa yang dilakukan presiden Jokowi dengan menjadikan isu lingkungan dan krisis Iklim sebagai pembahasan G-20 di Bali mendatang.

“Saya fikir pemerintah sejauh ini sudah baik dalam menyikapi ancaman krisis Iklim ini dengan dimasukkannya dalam pembahasan G-20 nanti. Namun dalam pelaksanaannya juga dibutuhkan peran aktif masyarakat, akademisi, para ahli dan ilmuwan termasuk pula media dalam kampanye publik” pungkasnya. (zen/snm)