Surabaya, Jurnal9.tv- Konversi kompor gas ke listrik ramai sekali dibicarakan saat ini. Adanya hal baru pasti akan timbul permasalahan baru juga. Sebagian warga setuju akan adanya kompor listrik ini, namun ada juga yang tidak setuju. Konversi kompor gas ke listrik ini diharapkan membawa perubahan ke arah ramah lingkungan. Tetapi pasti ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing.
Untuk mengetahui lebih detail perhitungan penggunaan listrik dan kemungkinan biayanya, tim liputan jurnal9.tv mewawancarai Heri Santoso pegawai PLN.
Menurut perhitungan PLN, jika watt kompor listrik yang digunakan adalah 1000 watt, maka dalam 1 jam memasak akan menghabiskan 1000 watt. Perhitungan listrik menggunakan KWH Maka, 1000 watt penggunaan listrik dalam sejam dibagi 1000. Hasilnya dalam sejam memasak dengan kompor listrik berdaya 1000 watt menghasilkan 1 kwh.
Tarif per 1 kwh adalah Rp.1.500. Maka total listrik yang harus dibayar dalam sebulan jika menggunakan kompor listrik yang memiliki 1000 watt bisa menghabiskan 45.000 ribu dan itu hanya kompor saja belum kebutuhan yang lain. Apabila durasi memasak lebih dari satu jam maka biaya bertambah. Kita bisa menghitungnya dengan metode tadi.
Heri menambahkan, untuk bisa menggunakan kompor listrik berdaya 1000 watt, maka minimal daya masyarakat adalah 1.300 watt. Seharusnya yang efisien 2200 watt (untuk pompa, lampu,kulkas, dll). Karena tarif dasar listrik rumah tangga biasanya, 900 watt= Rp. 1.352/kwh jika menggunakan yang 1300 – 6600 watt= Rp. 1.444/kwh.
Sementara itu, Risma warga Wonocolo Surabaya berpendapat, selama sebulan ia bisa menghabiskan 2 hingga 3 tabung gas elpiji 3kg.
“Keluarga saya menggunakan LPG 3Kg, itu biasanya habis 2 sampai 3 LPG dalam sebulan. Penggunaan LPG tersebut cuma buat urusan rumah tangga saja, seperti masak air, masak ikan dan lain sebagainya. Jadi penggunaan LPG yang dihabiskan selama sebulan itu pure untuk masalah rumah tangga saja tidak untuk jualan. Tapi kalo ada acara seperti syukuran, tahlilan bisa habis sampai 4 LPG dalam sebulan”. ujar Risma.
Menurut Risma, rencana konversi kompor gas ke listrik ini lebih efektif untuk skala rumah tangga, karena jika kehabisan gas ketika di pertengahan memasak kita tidak perlu beli dulu.
“Kalau pakai kompor listrik akan lebih efisien dalam penggunaannya. Lagi-lagi pasti ada kekurangan dan kelebihannya, jika memakai kompor listrik nantinya akan ada pembengkakan di tagihan listriknya, karena pemakaian kompor listrik yang terlalu sering,” pungkasnya. (ells/snm)