Makkah, jurnal9.tv -Suasana haru dan syukur menyelimuti Rabu pagi (11/6) di dua bandara utama Arab Saudi. Kloter-kloter pertama jemaah haji Indonesia resmi diberangkatkan pulang ke tanah air, menandai dimulainya fase pemulangan jemaah haji 1446 H/2025 M.
Total tujuh kloter dari berbagai embarkasi dilepas dari dua titik: Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah, dan Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Dari Madinah, empat kloter diberangkatkan lebih dahulu: UPG 1 dan UPG 2 (Makassar), LOP 1 (Lombok), dan JKG 1 (Jakarta Pondok Gede). Sementara dari Jeddah, menyusul tiga kloter lainnya: SUB 1 dan SUB 2 (Surabaya), serta JKS 1 (Jakarta Bekasi).
Kepala Badan Penyelenggara Haji (BP Haji), Mochamad Irfan Yusuf, turut hadir mendampingi proses pemulangan. Ia menyampaikan rasa syukur atas lancarnya pelaksanaan ibadah hingga ke tahap akhir ini.
Saya menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada seluruh jemaah haji, khususnya dari Ujung Pandang yang hari ini pulang lebih dulu. Alhamdulillah, semua rangkaian ibadah sudah dijalani dengan baik dan tertib, ujar Irfan.
Meski sempat menghadapi sejumlah tantangan teknis selama puncak haji mulai dari wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, hingga lempar jumrah di Mina Irfan memastikan semuanya berjalan sesuai rencana. Bahkan, kendala-kendala itu akan menjadi bahan evaluasi penting untuk penyelenggaraan tahun depan.
Kita sudah sampaikan juga masukan ke Deputi Menteri Haji Arab Saudi untuk peningkatan layanan di masa mendatang, ungkapnya.
Lebih dari sekadar sukses teknis dan logistik, Irfan menekankan pentingnya makna haji mabrur sebagai transformasi perilaku sosial dan spiritual jemaah setelah kembali ke tanah air.
Haji mabrur bukan cuma gelar. Tapi perubahan nyata dalam perilaku. Jadi pribadi yang lebih religius, lebih saleh, lebih peduli terhadap sekitar, tutur pria yang akrab disapa Gus Irfan itu.
Ia juga menegaskan bahwa keberhasilan haji tak cukup hanya dilihat dari sisi ibadah semata, tapi juga dampak luasnya.
Bagi kami di BP Haji, sukses itu ada tiga: sukses ritual, sukses ekonomi, dan sukses peradaban, pungkasnya.