Surabaya, Jurnal9.tv – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyambut kedatangan kloter terakhir atau kloter pamungkas di asrama haji, Sukolilo, Surabaya.
450 jemaah haji haji Rombongan kloter 87 dan 88 atau kloter pamungkas beserta petugas ini langsung diarahkan ke aula Muzdhalifah, untuk dibagikan makanan dan minuman.
Kedatangan jemaah haji gabungan dari sejumlah daerah di Jawa Timur ini, disambut langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Gubernur memberi kejutan jemaah haji dengan memberi tumpeng, dan memberikan potongan tumpeng pertama kepada jemaah haji tertua berusia 81 tahun asal Gresik.
Gubernur Khofifah menyinggung soal tragedi muzdhalifah agar bisa diambil hikmahnya yakni sikap kegotongroyongan antar jemaah untuk saling menguatkan agar tidak terjadi dehidrasi kala itu. Dan terbukti, dari kekompakan antar jemaah haji, mereka bisa melewati terik panas matahari saat berada di Muzdhalifah.
“Menjadi pelajaran baik bagi kita semua adalah kegotongroyongan karena mereka saat di Muzdalifah kan sampai siang, bisa dibayangkan kalau tanpa tenda, tanpa ada bangunan, kita pasti dalam suasana yang harus bersupport dan sampai dehidrasi dan seterusnya. Dan tadi disampaikan oleh ketua kloter karena gotong royong yang tinggi maka yang tadinya berpisah bisa disatukan. Berikutnya Kalau evaluasi internal Kementerian Agama saya rasa akan dikoordinasikan dengan Kementerian haji di Saudi Arabia itu bisa dilakukan evaluasi bersama layanan terbaik bagi seluruh jemaah haji tentu tidak hanya dari Indonesia lebih, tapi dari seluruh dunia,” terang Khofifah Indar Parawansa, Gubernur Jawa Timur.
Sementara itu, jumlah jemaah haji Debarkasi Surabaya yang meninggal dunia total 165 orang, sedangkan jemaah haji yang sakit dan masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi berjumlah 24 orang.
“38.163 orang antara berangkat dan pulang ada selisih 197 orang dengan alasan wafat yang 165 orang. Masih dirawat di Arab Saudi ada 24 orang, pulang secara mandiri reguler ada 8 orang,” jelas Husnul Maram.
Salah satu pembimbing jemaah haji dari KBIH An Nur, Kiai Haji Ahmad Gholban Aunir Rahman, menyampaikan terima kasih kepada pemprov Jawa Timur atas penyambutan pada kloter pemungkas, karena bisa mengapresiasi pelayanan petugas PPIH Debarkasi Surabaya yang dinilai cukup baik selama pelaksanaan ibadah haji.
“Terimakasih tak terhingga pada pemerintah provinsi Jawa Timur Ibu khofifah Indar Parawansa atas support panjenengan atas semua jerih payah panjennengan. Kami tidak kekurangan suatu apapun mulai dari kedatangan kami berada di Asrama Haji Sukolilo terus beberapa kali Ibu Gubernur memberi bantuan berupa Pampers dan lain sebagainya itu sangat membantu jemaah yang lansia dan kami semua yang ada di kloter 87. Begitu juga terima kasih kami sampaikan pada bapak Husnul Maram,” ungkap KH. Ahmad Gholban Aunir Rahman, pembimbing jemaah haji KBIH An Nur.
Tak hanya memberi tumpeng nasi kuning sebagai penghapus kangen masakan khas Indonesia, gubernur Jawa Timur juga memberi setiap jemaah haji bendera merah putih dan foto bersama. Khofifah meminta jemaah untuk mengibarkan bendera merah putih di rumah masing-masing untuk memperingati HUT ke-78 RI. (ahs/snm)




