Home » Rumah Singgah Dewi Khusus Penderita Kanker Penuh, Pasien Kanker Meningkat Tajam per Tahunnya
kesehatan

Rumah Singgah Dewi Khusus Penderita Kanker Penuh, Pasien Kanker Meningkat Tajam per Tahunnya

Surabaya, jurnal9.tv -Pasien penderita kanker yang menjalani perawatan dan pengobatan di RSU Dokter Soetomo Surabaya terus meningkat tajam. Bahkan, dalam tiga tahun terakhir ini penderita kanker yang ditangani rumah sakit milik Pemprov Jatim ini mencapai 389 pasien. Meningkatnya pasien kangker ini juga tampak dari rumah singgah khusus pasien kanker di kawasan Klampis Surabaya, yang saat ini sudah penuh, Mayoritas pasien kanker ini berasal dari luar kota surabaya/ bahkan ada yang dari luar pulau.

Jumlah pasien kanker yang berobat di RSU Dokter Soetomo Surabaya terus menunjukkan peningkatan yang signifikan setiap tahunnya, Bahkan dalam tiga tahun terakhit, sejak 2021 hingga saat ini pasien kanker yang berobat di rumah sakit milik Pemprov Jawa Timur ini mencapati 389 pasien. peningkatan pasien kanker ini juga tampak di sebuah rumah singgah khusus pasien kanker di Surabaya, yang saat ini sudah penuh pasien kanker.

Salah satu rumah singgah yang khusus merawat pasien kanker ini adalah rumah singgah dewi, yang berlokasi di kawasan jalan klampis Surabaya. Rumah singgah pasien kangker berkapasitas 30 kamar tersebut kini sudah penuh dengan terisi pasien penderita kanker.

Sebagian besar pasien kanker yang berobat di RSU Dokter soetomo tersebut berasal dari luar kota Surabaya, dari beberapa daerah jawa timur. Bahkan mereka ada yang datang dari luar pulau Jawa. “Rumah singgah ini memang khusus melayani pasien penderita kanker, yang sedang berobat di Surabaya. Mayoritas mereka yang tinggal di rumah singgah ini memang dari luar kota,” ungkap Dewi Veronica pengurus rumah singgah dewi khusus kanker.

Untuk bisa tinggal di rumah singgah milik pengusaha Puspita Dewi Prijadi ini, pasiien kanker cukup hanya menunjukkan rekam medis dan kartu keluarga atau ktp. “Selain itu juga bisa menunjukkan kartu BPJS dan surat pengantar atau rujukan dari rumah sakit yang bersangkutan. Mereka yang tinggal sementara di sini tidak dipungut biaya alias gratis,” ujarnya.

“Kami membantu para penderita kanker ini tidak hanya mempermudah dari segi tempat tinggal, namun juga menyediakan makan tiga kali sehari an memberi vitamin untuk kesehatan mereka,” tambah Veronca.

Keberadaan rumah singgah khusus kanker ini dinilai sangat membantu keluarga pasien kanker yang tengah menjalani pengobatan di rumah sakit. Salah satu pasien kanker yang tinggal di rumah singgah ini adalah Eko, warga Kediri Jawa Timur,

Menurut Eko, yang menderita kanker nasofaring atau tumor ganas di tenggorokan, dirinya sudah setahun ini menjalani pengobatan dan kemoterapi di RSU Dokter Soetomo Surabaya, dengan tinggal di rumah singgah dia bisa menghemat biaya berobat, karena sebelumnya eko menyewa penginapan di sekitar rsu dr soetomo.
“Saya sudah sebulan ini tinggal di rumah singgah ini. Saya masih menjalani pengobatan dan rawat jalan di RSU Dr Soetomo. Saya juga menjalani kemoterapi. Ini sudah berjalan hamper dua tahun ini,” ujar Eko, penderita kanker tenggorokan ini.

Sebelum tingga di rumah singgah, Eko mengaku tinggal di penginapan di sekitar RSU Dr Soetomo. Saya bisa tiga hari hingga seminggu menginap di tempat kos itu. Kalau gak begitu saya berobatnya pulang pergi dari Kediri ke Soetomo. Itu rutin saya lakuan hingga saya kemudian menempati rumah singgah ini,” kisah lelaki paruh baya ini.

Selain gratis tinggal dan makan di rumah singgah yang beroperasi hampir setahun ini, juga menyediakan ambulance untuk mengantarkan penderita kanker berobat ke rumah sakit, Rumah singgah ini juga melakukan sejumlah aktifitas untuk pasiien kanker/ diantaranya senam dan berdoa bersama agar pederita kanker diberi kesembuhan,

“Jadi mereka yang tinggal di sini tidak perlu repot-repot lagi mencari transportasi ke rumah sakit untuk berobat, karena kami juga menyediakan ambulan dan sopirnya yang standby di sini. Sehingga bisa mengantarkan mereka sewaktu waktu jika dibutuhkan,” tutup Veronica, pengurus rumah singgah ini. (AH)