Lamongan, jurnal9.tv -Deep Learning menjadi diskursus yang banyak diperbincangan akhir-akhir ini dalam dunia pendidikan nasional. Pasalnya Menteri Dikdasmen, Abdul Mu’thi ingin pembelajaran mendalam menjadi pendekatan yang diimplementasikan di seluruh sekolah di Indonesia. Momentum ini, tak disia-siakan oleh Universitas Islam Lamongan. Beriringan dengan Unisla merayakan hari jadinya yang ke-25 tahun tepat pada tanggal 10 Agustus 2025, wakil rektor III bidang Kemahasiswaan, Dr. Winarto Eka Wahyudi menulis buku dalam rangka memberikan kado usia kampus ini yang genap berusia seperempat abad.
Dr. Eka, sapaan akrabnya, meluncurkan sebuah buku bertajuk “Deep Learning: Teori dan Implementasi”. Buku ini bukan hanya menjadi simbol kontribusi Unisla terhadap diskursus pendidikan nasional, tetapi juga menjadi wujud nyata komitmen perguruan tinggi dalam menjawab tantangan kurikulum dan transformasi pembelajaran abad ke-21. Deep learning, yang saat ini menjadi arus utama kebijakan pendidikan nasional, disajikan Dr. Eka secara sistematis, reflektif, dan kontekstual, hal ini menjadikannya referensi penting bagi guru, dosen, praktisi pendidikan, hingga pembuat kebijakan.
“Momentum 25 tahun Unisla ini bukan sekadar perayaan usia, tetapi juga tonggak perubahan. Lewat buku ini, saya ingin mengajak semua pendidik untuk tidak berhenti pada transformasi pengetahuan, tetapi menumbuhkan proses belajar yang lebih mendalam, bermakna, dan membebaskan,” ujar Dr. Eka rangkaian acara Dies Natalis.
Dalam buku tersebut, Dr. Eka yang juga sekretaris Lembaga Pendidikan Tinggu PWNU Jatim ini juga memaparkan bahwa pembelajaran mendalam menggeser paradigma pendidikan dari sekadar “menyampaikan” ke “menumbuhkan”. Dalam buku ini, tidak sekedar menjelaskan teoritik, namun juga dilengkapi dengan langkah-langkah prosedural. Disamping itu dilengkapi dengan bagaimana membangun sebuah ekosistem pembelajaran yang utuh: yang membebaskan pikiran, menyentuh hati, dan menggerakkan tindakan.
“Ketika peserta didik belajar dengan penuh kesadaran, makna, dan sukacita, saat itulah pendidikan menemukan kembali jiwanya.” imbuh dosen pascasarjana Unisla ini.
Rektor Unisla, Dr. H. Abdul Ghofur, M. Si., mengapresiasi kontribusi buku ini sebagai bagian dari semangat Unisla yang terus menapaki transformasi menuju kampus unggul. “Ini adalah kado intelektual yang sangat bermakna. Unisla bukan hanya mencetak lulusan, tetapi juga melahirkan gagasan dan karya untuk pendidikan nasional,” ujarnya.
Buku Deep Learning karya Dr. Eka Wahyudi akan segera diedarkan secara luas dalam bentuk cetak dan digital diseluruh market place dan gerai buku di seluruh Indonesia. Dalam waktu dekat, buku ini juga akan dibedah dalam forum ilmiah yang melibatkan praktisi pendidikan, akademisi, dan pemangku kepentingan di bidang pendidikan.
Unisla terus berkomitmen menjadi pusat pengembangan ilmu yang membumi, relevan, dan menjawab kebutuhan zaman. Di usia ke-25 ini, semangat itu semakin menyala, dan buku ini menjadi salah satu penandanya.