Banyuwangi, Jurnal9.tv – Presiden RI Joko Widodo menghadiri Festival Tradisi Islam Nusantara (FTIN). Sebelum memberikan sambutan, Jokowi telah menyimak penampilan dari santri-santri dalam festival ini.
Jokowi terpukau dengan penampilan Kolosal Lalaran Nadzom Alfiyah yang dilantunkan secara bersama-sama oleh 500 santri secara serenpak. Pembacaan lalaran diiringi dengan music patrol dan sejenisnya. Dalam kolosal tersebut, ada penampilan santri pembaca nadzom alfiyah di bagian awal yang sangat diingat oleh jokowi. Bahkan menurutnya, suara santri tersebut sangat bagus.
Selain itu Jokowi mengapresiasi penampilan hadrah dengan beragam lokus kebudayaan Islam Nusantara. Kolosal ini dimainkan 300 pelaku seni, 400 penari Banser, 100 penari professional, dan 15 orang pemusik gamelan. Dalam pagelaran hadrah ini Jokowi menyoroti pemain gendang termuda, pemain hadrah termuda, banser tertua dan pagar nusa paling muda.
Untuk mengapresiasinya Jokowi memanggil pelantun nadzom alfiyah, pemain gendang termuda, pemain hadrah paling muda (Dian, Aufar, Adit), Banser paling tua Sudaryono dari Satkorcab Banser NU Banyuwangi, dan santri pagar nusa paling muda benama laura untuk naik ke atas panggung. Sebagai hadiah, mereka mendapatkan sebuah sepeda.
Selain penampil, Jokowi juga membagi hadiah sepeda terakhir kepada santri yang bisa menjawab pertanyaan.
“Pertanyaanya, tanggal berapa peringatan Hari Santri Nasional?,” tanya Jokowi.
Salah seorang santri bernama M Iqbal Maulana, berhasil menjawab pertanyaan. “22 Oktober,” jawabnya. Iqbal pun mendapat sepeda. (snm)