Sidoarjo, Jurnal9.tv – Tujuh hari menjelang Idul Adha 1444 hijriah yang jatuh pada 29 juni 2023, harga hewan kurban di kabupaten Sidoarjo mengalami kenaikan hingga 20 persen. Di tingkat peternak, kenaikan penjualan dan naiknya harga hewan kurban terjadi sejak awal minggu ini.
Jika pada umumnya peternak hewan kurban dalam sehari bisa menjual 5 hingga 7 ekor hewan kurban, namun saat ini sehari bisa laku 10 hingga 12 ekor. Untuk harganya sendiri, peternak mematok harga lebih tinggi dibandingkan dengan harga tahun lalu.
Hal ini dikarenakan adanya penyebaran virus kuku dan mulut serta virus LSD yang akhir-akhir ini menjangkiti hewan ternak sapi dan kambing. Peternak mengeluarkan biaya ekstra untuk membeli vaksin serta vitamin bagi hewan kurbannya.
Vaksin hanya diberikan sekali, namun untuk vitamin tambahan berupa obat herbal maupun racikan sendiri diberikan setiap hari untuk melindungi sapi ataupun kambing dari 2 penyakit tersebut.
“Ada banyak lah, ini seperti ini laku 70 perkiraan berat badan hampir 1 ton dibeli masjid Gunung Sari Indah. (Kebanyakan pembeli memilih) sapi sehat, sapi sehat giginya sudah lepas. rata-rata 21 sampai 70,” jelas Mustofa, peternak sapi.
“Perawatan, dalam artian pengobatan kita lebih intensif. Baik pengobatan tradisional maupun dari medis. Karena daya tahan tubuh yang bisa mencegah virus PMK,” jelas Johan, peternak sapi..
Di tingkat peternak, saat ini kenaikkan harga hewan ternak antara Rp 10 hingga Rp 15 ribu rupiah perkilogram untuk sapi. sementara kambing dan domba di kisaran harga Rp 90 ribu perkilogram hewan ternak mereka. Peternak berharap penjualan hewan untuk kurban dapat naik mendekati perayaan Idul Adha besok. (rhk/snm)