Lamongan, jurnal9.tv -Pengurus Anak Cabang Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PAC ISNU) Paciran menggelar kegiatan Haul Gus dur ke-16 sekaligus Harlah Nahdlatul Ulama (NU) ke-103, di Aula Pesantren Raudlatut Darajat, Desa Banjarwati, Paciran, Lamongan, Rabu (27/1/2022).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Ketua PAC ISNU Paciran, Khoirul Huda menyampaikan bahwa kegiatan dengan tema berguru kepada sang guru bangsa “Dari Rakyat, oleh Rakyat, dan untuk Rakyat” ini menjadi momentum reflektif mengenang sosok Bapak Bangsa sekaligus tasyakuran atas penetapan Gus Dur sebagai Pahlawan Nasional oleh negara.

Dalam kesempatan itu, Khoirul Huda menyampaikan nilai utama yang selalu diajarkan Gus Dur adalah hidup yang bermanfaat bagi sesama.

“Yang terpenting dalam kehidupan adalah migunani, bermanfaat,” ungkap Khoirul Huda.

Menurut Khoirul Huda, refleksi mendalam tentang keteladanan Gus Dur sebagai tokoh bangsa yang mengajarkan kecerdasan, kemanusiaan, dan kebhinnekaan dalam balutan sikap humoris dan humanis.

“Haul ke-16 ini menjadi ruang refleksi bersama atas ajaran Gus Dur tentang pentingnya menjaga kebhinnekaan demi keberlangsungan bangsa,” ujar Khoirul Huda.

Sementara dalam mauidhoh hasanah KH. Fahmi Amrulloh Handzik, cucu Hadrotus Syech Muhammad Hasyim Asy’ary. Gus Dur memberikan teladan tentang pentingnya pengabdian dan pemikiran dalam membangun peradaban bangsa.

“Gus Dur mengajarkan kita bagaimana senyuman, komunikasi yang humanis, dan hubungan interpersonal menjadi kunci terciptanya masyarakat yang berkeadaban.

Ia berharap nilai-nilai keteladanan Gus Dur terus dihidupkan dalam kehidupan bermasyarakat sehingga terwujud khairunnas anfa’uhum linnas yang membawa kemaslahatan bagi bangsa dan negara.

“Menjadi pengurus Nahdlatul Ulama (NU) adalah pengabdian, di mana para pengurus didorong untuk mengutamakan keikhlasan dan tidak mengharapkan imbalan materi (bisyaroh) sebagai tujuan utama. Fokus utama adalah mengharapkan berkah,” tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPD RI Lia Istifhama yang turut hadir menyampaikan refleksi mendalam tentang keteladanan Gus Dur sebagai tokoh bangsa yang mengajarkan kecerdasan, kemanusiaan, dan kebhinnekaan dalam balutan sikap humoris dan humanis.

“Haul ke-16 ini menjadi ruang refleksi bersama atas ajaran Gus Dur tentang pentingnya sikap humoris dan humanis, terutama dalam mendidik anak-anaknya,” ujar Ning Lia.

Menurut Ning Lia, Gus Dur juga memberikan teladan. Melalui karya-karyanya, Gus Dur menegaskan bahwa Islam adalah rahmatan lil ‘alamin.

“Gus Dur mengajarkan kita bagaimana senyuman, komunikasi yang humanis, dan hubungan interpersonal menjadi kunci terciptanya masyarakat yang berkeadaban,” tambah Ning Lia.

Sementara itu, Ketua Terpilih PAC ISNU Paciran Masa Khidmat 2025-2028 Wardatul Karomah, S. Pd. I, MA, berharap ISNU Paciran kedepan dapat Lebih Mengembangkan Kegiatan Nahdliyah Berbasis Kesarjanaan Atau Kegiatan Ilmiah Di NU Sebagai Bagian Kebermanfaatan Para Sarjana NU Dalam Mengembangkan Keilmuan.

“Kami berharap, pemikir-pemikir NU semakin banyak dan dinikmati masyarakat, agar kedepan PAC yang ada bisa berkhidmat melanjutkan perjuangan pendidikan NU,” terangnya.