Gresik, Jurnal9.tv – Kinerja bagus ditunjukkan Bupati dan Wakil Bupati Gresik Fandi Ahmad Gresik dan Aminatun Habibah melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PM-PTSP). Buktinya, realisasi investasi di Kota Pudak pada Triwulan I tahun 2023 mencapai Rp 10,8 Triliun dengan rincian Perusahaan Modal Dalam Negeri (PMDN) Rp 1.9 Triliun, Perusahaan Modal Asing (PMA) Rp. 8,8 Triliun.
Padahal target Dinas PM-PTSP untuk Triwulan I hanya Rp 7,5 Triliun. Hal ini tak terlepas dari layanan investasi di Kabupaten Gresik Jawa Timur dinilai terbaik se-Jawa Timur. Inovasi Dinas PM-PTSP Gresik ini tidak hanya sebatas angan-angan. Beragam upaya nyata dilakukan termasuk upaya pendampingan.
“Pendampingan kepada perusahaan untuk masalah pelaporan terkait investasi, upaya mempercepat untuk pengurusan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan perizinan perusahaan lainnya juga kami lakukan. Hal ini untuk mempermudah para pemohon perizinan agar tidak ada kendala lagi dalam mengurus perizinan,”Ujar Kadis PM-PTSP, Agung Hendro, Rabu (10/05).
Semua ini ditunjang dengan diberikannya kemudahan dalam pelayanan perizinan seperti memberikan informasi mengenai tata ruang dan konsultasi. Selain itu, juga melakukan bimbingan teknis atau sosialisasi implementasi Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA) dan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM).
Dinas PM-PTSP Gresik juga melakukan pemantauan dan pengawasan perizinan berusaha kepada pelaku usaha. Di samping fasilitasi pelaksanaan penanaman modal kepada pelaku usaha terutama fasilitasi mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam merealisasikan investasinya. Hasilnya sampai detik ini ada 27.585 NIB yang sudah diterbitkan mulai dari pengusaha kecil seperti UMKM sampai perusahaan besar.
“Kedepan kami juga akan membuka klinik Izin Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) di Mall Pelayanan Publik untuk percepatan perizinan,”Katanya.
Harapannya, dengan semakin banyaknya investasi yang masuk di Kabupaten Gresik bisa memberikan Multi Effect. Hal ini sejalan dengan Nawa Karsa Bupati dan Wabup Gus Yani Bu Min terhadap penyerapan tenaga kerja lokal dan angka kemiskinan berkurang. Oleh karena itu, peningkatan dan percepatan pelayanan perizinan terus dilakukan dengan cara yang optimal.
“Tentu saja bisa memberikan Multi Effect terhadap penyerapan tenaga kerja lokal sekaligus bisa mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten Gresik atau dengan kata lain kesejahteraan ekonomi warga Gresik bisa meningkat sesuai program Nawa Karsa,” ucap Agung.
Kedepan, langkah baru Dinas PM-PTSP akan melakukan kajian mendalam mengenai potensi yang ada di wilayah Bawean. Langkah ini tentunya juga tetap dibarengi dengan strategi jemput bola dalam pendampingan kepada kelompok usaha.
“Kami agendakan bulan Juni mendatang ke Pulau Bawean jemput bola. Di sana kami akan melakukan transfer ilmu terkait pelayanan perizinan NIB dan OSS di dua kecamatan di Bawean,”tutupnya. (apw/snm)