Surabaya, jurnal9.tv -Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto bersama Pejabat Utama Polda Jatim gelar silaturahmi dengan organisasi profesi wartawan di Jawa Timur, pimpinan redaksi, kepala biro media di Jawa Timur dan wartawan pokja Polda Jatim, di Gedung Patuh Mapolda Jatim, pada Senin (29/1/2024).
Selain silaturahim, kegiatan ini bertujuan untuk saling menyamakan persepsi dengan melakukan deklarasi pemilu damai, untuk bersama-sama menjaga dan mensukseskan pemilu tahun 2024.
Ada 5 poin yang dibacakan dalam deklarasi yang diikuti oleh seluruh awak media, Pimpinan redaksi dari berbagai media, serta perwakilan organisasi profesi, diantaranya PWI Jatim, IJTI Jatim dan Amsi Jatim. Berikut adalah poin deklarasi yang di bacakan.
Deklarasi Pemilu Aman Dan Damai Tahun 2024
Kami segenap wartawan Jawa Timur menyatakan dan berkomitmen untuk:
- Siap menjaga keutuhan negara kesatuan republik indonesia, yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
- Siap mensukseskan Pemilu 2024 yang bermartabat, berintegritas, jujur, adil, aman, damai dan demokratis.
- Siap patuh dan tunduk, pada peraturan dan perundang undangan yang berlaku di negara kesatuan republik Indonesia.
- Siap untuk menolak segala bentuk penyebaran hoax, ujaran kebencian, money politik dan upaya politisasi agama dalam Pemilu 2024.
- Siap bersinergi dengan jajaran POLRI dalam rangka menjaga stabilitas keamanan Jawa Timur.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Imam Sugianto dalam kesempatan ini mengatakan. Melalui berita-berita yang muncul tentang aspek keamanan di Jawa Timur, diharapkan dapat terkelola dengan baik dan memberikan pembelajaran yang positif kepada masyarakat.
“Yang terpenting kita antisipasi itu adalah pada saat setelah pencoblosan, kemudian ada quick count atau hitung cepat, setelah itu kita petakan di akar grassroot jangan sampai para pendukung berbenturan,” kata Kapolda Jatim.
Lebih lanjut Kapolda Jatim juga menyampaikan untuk mengantisipasi tingkat kerawanan setelah proses penghitungan KPU.
“Mudah mudahan itu semua bisa kita petakan kerawanan kerawanan yang terjadi sehingga antisipasinya bisa kita siapkan sejak awal,” tandasnya.
“Salah satu tolak ukur keberhasilan penyelenggara pemilu adalah partisipasi masyarakat itu hadir di TPS dan menyodorkan suaranya,” pungkasnya. (jab)