Surabaya, Jurnal9.tv – Hasil otopsi terhadap korban tragedi kanjuruhan sudah selesai diperiksa oleh tim forensik gabungan independen. Hasil otopsi tersebut menyebutkan korban meninggal karena ada kekerasan benda tumpul, yang menyebabkan tulang iga patah, dan bukan karena tembakan gas air mata.
Selesainya hasil otopsi korban tragedi kanjuran ini disampaikan oleh ketua perhimpunan dokter forensik indonesia wilayah Jawa Timur, Dokter Nabil Bahasuan, di Fakultas Hukum Universitas Airlangga, Surabaya.
Dokter Nabil Bahasua, yang juga sebagai ketua Tim Forensik Gabungan Independen dalam kasus tragedi kanjuruhan ini menyebutkan, dua korban kanjuran yang diotopsi meninggal dunia karena kekerasan benda tumpul, bukan karena tembakan gas airmata.
“Setelah dilakukan pemeriksaan terhadap dua korban, ditemukan adanya kekerasan benda tumpul, yang menyebabkan tulang iga korban patah,” jelas Nabil.
Nabil menambahkan, hasil dari otopsi korban tragedi kanjuruhan ini telah diserahkan kepada penyidik Polda Jawa Timur, yang nantinya akan dibawa ke persidangan kasus tragedy kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter arema mania ini. (ahs/snm)