Halangi Peliputan Bayi Tertukar Kelamin, Wartawan Laporkan Manajemen RSUD ke Polres Nganjuk

NGANJUK, JURNAL9.tv – Belum beres urusan malaadministrasi dengan orang tua bayi yang tertukar kelamin, RSUD Nganjuk dapat masalah baru. Kali ini urusanya dengan para wartawan. Mereka melaporkan pihak rumah sakit karena dianggap menghalangi usaha pencarian berita.

Dalam laporan disebutkan, sejumlah wartawan meliput kasus dugaan bayi ‘tertukar’ jenis kelamin di RSUD Nganjuk, Selasa, (1/9/2020) sekitar pukul 11.30 WIB. Saat peliputan, ada dua petugas security RSUD Nganjuk yang melarang masuk ruangan Humas RSUD. Petugas itu melakukan pengusiran kepada para awak media. Kejadian itu sempat terekam oleh kamera salah satu wartawan yang sedang melakukan tugas peliputan.

Mewakili pihak wartawan kuasa hukum Prayogo Laksono mengatakan, para wartawan terpaksa melaporkan kasus ini ke Polres Nganjuk. Sebab tindakan oknum satpam di RSUD Nganjuk itu telah menghalang-halangi tugas jurnalistik.

“Pada intinya, kami melaporkan manajemen RSUD Nganjuk. Karena tidak mungkin oknum satpam ini bertindak jika tidak ada perintah dari pimpinan RSUD Nganjuk,” tegas Paroyo Laksono.

“Mereka melanggar Undang-Undang Pokok Pers Nomor 40 Tahun 1999. Kami terpaksa menempuh jalur hukum, sehingga kebebasan pers tak dihambat lagi ke depan,” katanya.

Sementara itu, Nikolas Bagas Yudi Kurniawan Kasatreskrim Polres Nganjuk mengatakan pihak telah menerima pengaduan dari para wartawan atas perbuatan menghalangi peliputan di RSUD Nganjuk.

“Ini masih dalam penanganan unit III Polres Nganjuk. Kami dalam lidik dalam kasus ini” terang Kasatreskrim.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus bayi lahir perempuan berubah jadi laki-laki saat meninggal di RSUD Nganjuk ini terus menjadi sorotan berbagai pihak. Kedua orangtua bayi yang telah meninggal dunia tersebut, Fery Sujarwo dan Arum Rosalia, juga telah melayangkan somasi kepada pihak RSUD.

Di tempat terpisah, Humas RSUD Nganjuk Eko Santoso mengatakan, pihaknya saat ini telah membentuk tim investigasi audit internal, untuk mencari fakta yang sebenarnya di balik perkara ini. Juga, untuk memastikan status sang bayi.

“Kami masih menunggu hasil dari tim yang sedang melakukan audit. RSUD juga telah melakukan mediasi kepada keluarga, serta menunggu hasil tes DNA dari RS Bhayangkara Kediri,” jelas Eko, Humas RSUD Nganjuk.

Eko meminta kepada keluarga untuk bersabar menunggu hasil tim etik investigasi internal yang saat ini sedang bekerja mencari fakta kebenaran. (bgs/snm/shk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *