Hadiri Haul Mbah Hamid, Ketum PBNU : NU Bukan Aset

Pasuruan, Jurnal9.tv – Indonesia adalah negara yang memiliki beragam agama, suku, ras dan lainnya. Agama di Indonesia ada agama Islam. Dalam Islam sendiri masih ada beberapa organisasi Islam yang biasanya dijadikan untuk acuan beragama Islam. Salah satu oraganisasi Islam terbesar adalah Nadhlatul Ulama atau biasa disebut NU.   

KH. Yahya Cholil Staquf ketua umum PBNU menghadiri haul ke-41 Almaghfurlah KH Abd Hamid Pasuruan yang disiarkan live di Tv9 Nusantara. NU ini sudah sangat besar sekali, Gus yahya memaparkan hasil suvey terkait kebanggaan mengakui sebagai orang NU menurut hasil survey.

“Saya sering mengutip dari satu hasil survei, orang yang mengaku menjadi orang NU secara terang-terangan itu ada 50,5% dari penduduk muslim di Indonesia di tahun 2018. Belum lama ini keluar lagi survei di tahun 2022 mencapai 59,2% penduduk muslim di Indonesia. Sehingga kalo kita menjual NU itu sangat mudah, karena begitu banyak jumlahnya,” jelasnya.

Gus yahya mengajak seluruh warga nahdliyin berfikir, Kalau NU itu sebagai aset maka akan ada bahaya yang mengancam, karena tidak ada harga yang sebanding dengan NU.

“Kita harus berfikir bahwa NU itu sebagai tanggung jawab kita bersama bukan sebagai aset. Tanggung jawab yang harus kita penuhi, pertama jam’iyah harus mampu melayani para jama’ah. Itu yang sedang kita kembangkan. Apapun kebutuhannya, kita sebagai pengampu umat Nahdlatul Ulama harus membantu sebisa mungkin,” imbuhnya.

Sebagai Pengurus NU, Ketum mengingatkan agar bertanggung jawab terhadap negara, karena NU ikut andil dalam membangun Negara Indonesia. NU bertanggung jawab agar negara ini tidak menjadi bencana bagi kita semua.

Keberadaan wali masyhur penting bagi kita semua. Wali masyhur memberikan ketenangan bagi kita karena beliau mempunyai karomah. Ketika tahun 70an, 80an berat sekali bagi warga NU. Untuk mengaku sebagai warga NU saja kita sangat takut. Sampai akhirnya ada wali-wali masyhur contohnya seperti Mbah Hamid. Sekarang ini sudah enak sekali menjadi warga NU. Untuk menjadi orang besar ketika kita mengaku sebagai warga NU itu sangat mudah naik pangkat.

Gus Yahya mengungkapkan, bahwa untuk saat ini, banyak kiai-kiai besar yang ingin menjadi pengusaha, pejabat, konsultan politik ataupun yang lain, bukan malah menjadi wali masyhur.

Mbah hamid kelihatannya tidak ada, tapi sebenarnya beliau ada. Maka begitu penting adanya wali-wali masyhur di tengah kehidupan untuk mendampingi hidup kita, membawa ketenangan di mana hidup semakin lama semakin sulit.

Haul ke-41 Almaghfurlah KH Abd Hamid bin Abdullah Umar dapat disaksikan di akun youtube Tv9 Official https://www.youtube.com/watch?v=q462weuV6pc  (ells/snm)