Lamongan, Jurnal9.tv – Seorang pria di Lamongan Jawa Timur sukses menekuni budidaya tanaman garcinia. Jenis tanaman herbal yang berasal dari Taiwan ini dipercaya dapat mencegah penyakit kanker hingga mengatasi rasa lelah jika mengkonsumsi buahnya.
Tanaman ini tumbuh di lahan tandus, di desa Wanar, kecamatan Pucuk Lamongan Jawa Timur.
Di lahan seluas 17 hektar inilah budidaya pohon garcinia atau dalam bahasa latin garcinia cambogia dibudidayakan. Adalah Mohammad Novianto, pria 33 tahun yang sudah setahun terakhir membudidayakan tanaman garcinia ini.
Sebagai seorang pembudidaya garcinia, Novianto mengaku jika pohon Garcinia merupakan jenis tanaman herbal yang buahnya dipercaya mempunyai berbagai khasiat, seperti mencegah kanker, mengatasi rasa lelah, hingga menekan nafsu makan.
Menurut Novianto, pohon garcinia seperti cemara, sedangkan buahnya berbentuk seperti buah apel, namun buah garcinia memiliki rasa asam karena mengandung hidroxicitric acid atau hca.
Jika ada calon pembeli, Novianto secara khusus akan memindahkan pohon garcinia ke kebun miliknya yang tak jauh dari rumahnya, untuk dilakukan perawatan sebelum proses pengiriman.
Pelanggan yang membeli pun beragam, mulai dari daerah di Jawa Timur seperti Surabaya, Gresik, Malang hingga datang dari ibu kota Jakarta.
Sedangkan untuk harga bervariasi, Novianto menjual tanaman garcinia mulai dari 200 ribu rupiah untuk ukuran 30 centimeter, hingga 1,5 juta rupiah untuk ukuran 1 meter, dengan omset mencapai belasan juta rupiah setiap bulannya.
“Ini sebenarnya bibitnya dari Taiwan ya konon kalau di sana itu buahnya itu untuk obat kanker. Garcinia ini adalah tanaman-tanaman hias juga gitu dia bentuknya seperti Cemara daunnya juga tidak gampang rontok dan di samping itu ada buahnya seperti kayak buah apel. ini totalnya semuanya ada 17 hektar tapi yang saya taruh satu hektar,” jelas Mohammad Novianto, pembudidaya pohon Garcinia.
Novian berharap, pembudidaya tanaman di Lamongan dapat turut mengembangkan tanaman garcinia, mengingat perawatan yang mudah serta prospek pasar yang cukup menjanjikan. (mbs/snm)