Sidoarjo, Jurnal9.tv – Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo mulai menyikapi fenomena banyaknya pesantren non Aswaja di Tanah Air yang saat ini ramai diperbincangkan.
Ketua PCNU Sidoarjo mulai angkat bicara soal munculnya fenomena pesantren non aswaja di Indonesia saat ini. Kiai Haji Zainal Abidin mengaku jika mengacu pada sejarah pesantren-pesantren yang tumbuh dan berkembang di Indonesia saat ini berawal dari keinginan kuat para kiai untuk mengembangkan dakwah Ala Ahlussunah Waljamaah kemudian akhirnya muncul sekian banyak pondok pesantren.
Adanya tren pemahaman keagamaan dan pendidikan sudah mulai berkembang hingga komunikasi yang dinilai sangat mudah mengakibatkan munculnya pesantren-pesantren di luar Ahlussunah Waljamaah An Nahdliyah. Bahkan banyak pesantren-pesantren yang mulai menampakkan secara terang-terangan di media sosial telah mengajarkan harokah-harokah jauh dari nilai-nilai Ahlussunah Waljamaah.
Kiai Zainal Abidin ketua Pcnu Sidoarjo berpesan kepada seluruh warga Nahdliyin agar hati-hati betul jika akan memondokkan anak-anaknya. Ia juga meminta warga Nahdliyin untuk melihat dahulu dan mencermati betul adanya pesantren tersebut, apakah masih mengajarkan faham-faham Ahalussunah Walajamaah atau tidaknya.
“Pondok pesantren non Aswaja An Nahdliyah diketahui rata-rata bukan alumni dari pondok pesantren Ahlussunah Waljamaah atau pesantren salaf yang dimiliki Nahdlatul Ulama pada umumnya. Dengan demikian, pesantren di luar Ahlussunah Waljamaah pengasuhnya patut dipertanyakan. Nilai-nilai ajaran Aswaja An Nahdliyah di pesantren harus dijaga dan tidak hilang sesuai jargon Hadrotus Syekh Hasyim Asy’ari Hubbul Wathan Minal Iman,” pungkas Kiai Zainal. (rhk/snm)