Lamongan, jurnal9.tv -Sebanyak empat siswa SDN Kedukbembem, Kecamatan Mantup, Lamongan dilarikan ke Puskesmas usai mengaku mual dan pusing.
Kondisi tersebut terjadi saat anak-anak hendak menyantap menu makan bergizi gratis (MBG). Dua anak muntah dan dilarikan ke Puskesmas Mantup, tak lama berselang dua anak juga menyusul dengan keluhan mual.
Dokter Piket IGD, Puskesmas Mantup, dr. Mita menjelaskan bahwa kondisi yang dialami para siswa tidak bisa dikatakan sebagai keracunan.
“Yang perlu digarisbawahi bahwa keracunan itu harus sudah makan dan proses pencernaan lalu mengalami tanda lalu disampling dan ada hasilnya,” kata dr. Mita, Rabu (1/10/2025).
Ia menjabarkan bahwa kronologis kejadian dua anak datang dan mengaku muntah habis makan MBG.
“Kami periksa kedua anak tersebut, anak pertama mengaku badan panas, pusing dan mual sedikit. Pertama mengaku muntah tapi setelah ditanya berkali-kali bilangnya cuma mual,” katanya.
Menurut pengakuan anak, bahwa mereka cuma makan sedikit dari menu MBG yakni tahu dan lauknya. Dari pemeriksaan anak tersebut juga tidak mengalami demam.
“Kemudian saya periksa anak kedua keluhannya sama tapi tidak muntah hanya mual, keduanya aman tidak ada tanda-tanda keracunan,” katanya.
Pada saat itu, pihak Puskesma menanyakan perihal kejadian apakah ada anak yang mengalami kondisi serupa.
“Ternyata ada dua orang anak lagi dibawah ke Puskesmas, katanya muntah sebanyak 3 kali kemudian juga dilakukan observasi,” ujarnya.
Kemudian oleh dr. Mita diperiksa, anak tersebut mengaku bahwa benar muntah tapi belum makan hanya membuka paket MBG.
“Saya coba makan tapi mual akhirnya di anak minum susunya saja, tapi terus mual sampai ke Puskesmas,” tururnya.
Dari hasil observasi, keempat anak tidak terdapat tanda kegawatdaruratan yang menunjukan tanda-tanda keracunan.
“Jadi kita disini sebagai dokter menyimpulkan 75 persen anak ini tidak keracunan tapi dia tidak suka dengan makanannya karena baru dibuka saja dia sudah muntah atau mual, 25 persennya itu nanti kalau di anak mengalami keluhan lagi kita observasi ulang secata mendalam apakah ada unsur kasus keracunan,” urainya.
Sementara itu, Camat Mantup, Suwanto menjelaskan bahwa MBG di SDN Kedukbembem baru berjalan sepekan. Total pelajarnya 25 siswa dan yang mengalami gejala keracunan 4 orang.
“Ya saya mengira tidak terbiasa karena sayurnya tadi dari pokcoi, dan anak-anak ini tidak terlalu familiar dengan aroma maupun rasa sayur pokcoi,” ungkapnya.