Surabaya, jurnal9.tv -Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) terus mempromosikan wastra (kain) warisan budaya Jawa Timur melalui gelaran fashion bertajuk ‘East Java Fashion Harmony 2023’. Acara digelar di Amphitheater Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan pada Jumat (3/11/2023).
“Event ini selama tiga tahun berturut turut masuk dalam program Karisma Event Nusantara yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf RI. Di samping itu, event tersebut juga merupakan implementasi Nawa Bhakti Satya Gubernur Jawa Timur, yakni Jatim Harmony.
Dengan mengusung tema Raswa Anindya Lantih Lan Batik Jawi Wetan (Rahasia Kecantikan Tenun dan Batik Jawa Timur), akan menampilkan fashion bergaya busana kerja yang ready to wear,” kata Kadisbudpar Jatim, Hudiono kepada wartawan.
Harapannya, lanjut dia, dapat menjadi trend fashion busana kerja, khususnya bagi karyawan baik instansi pemerintah maupun swasta. Inspirasi dari penggarapan konsep tersebut berasal dari tiga tokoh perempuan yang berpengaruh besar di era Majapahit, di antaranya ada tokoh Gayatri, Tribhuwana Tunggadewi, dan Dyah Suhita.
Ketiga tokoh perempuan tersebut dapat dikatakan sebagai pemantik sejarah lahirnya emansipasi wanita yang digaungkan oleh R.A. Kartini, yang ternyata R.A Kartini ini juga mendapatkan penghargaan sebagai duta batik pertama kali di Indonesia.
Event tersebut akan digelar di Taman Candra Wilwatikta yang merupakan tempat pertunjukan seni dan budaya. Menurut sejarah, lokasi ini merupakan salah satu petilasan peninggalan Kerajaan Majapahit, maka tidak heran jika namanya Candra Wilwatikta yang artinya Sinar Majapahit. Di samping itu, amphiteaternya terbesar kedua setelah Prambanan, serta memiliki latar belakang Gunung Penanggungan semakin menambah kesan alami dan harmoni.
Mengapa tenun dan batik? tenun dan batik merupakan komposisi yang unik dalam dunia fashion, kekuatan yang muncul dari perbedaan motif menjadikan warna baru dalam hal kreasi busana. Motif tidak harus sama, melalui perbedaan motif tersebut akan melahirkan trend baru.
“Terlebih jika disimak dari perspektif sejarah, Jawa Timur itu memiliki latar belakang yang cukup kuat dalam hal tenun dan batik, yakni keduanya merupakan salah satu bagian dari peninggalan Kerajaan Majapahit. Berpijak dari landasan konsep yang demikian, dirancanglah event ini dengan tujuan untuk memberdayakan para perajin tenun dan batik di Jawa Timur yang produknya direkonstruksi menjadi desain busana baru dan menguak tabir kecantikan Tenun dan Batik dengan wadah tema ‘Raswa Anindya Lantih lan Batik Jawi Wetan’,” paparnya.
Hal tersebut merupakan upaya untuk meningkatkan mutu dan nilai jual produk para pelaku ekonomi kreatif ke kancah yang lebih luas yakni internasional. Para pelaku event yang terlibat pada East Java Fashion Harmony tahun 2023 ini dipilih melalui beberapa tahap mulai dari seleksi wastra (kain), seleksi desainer, hingga seleksi model.
Seleksi wastra dilakukan berdasarkan data perajin tenun dan batik di Kabupaten dan Kota dan dipilih perajin yang terbaik. Kain tenun dan batik yang dipilih itu disesuaikan dengan kebutuhan gaya busana dan warna busana, serta konsep desain. Hingga pada akhirnya dipilih 12 perajin wastra, terdiri dari 6 perajin tenun, antara lain:
Tenun Paradila – Kab. Lamongan,
Tenun Mulya – Kota Kediri,
Tenun Erha Lestari – Kab. Mojokerto,
Tenun Bandoel – Kota Kediri,
Sarung Tenun Goyor– Kab. Jombang
Tenun Telaga Sari – Kab. Trenggalek,
Dan perajin batik sebanyak 6 antara lain :
Batik Baronggung – Kab. Tulungagung,
Batik Jayanti – Kab. Malang,
Batik Satrio Manah – Kab. Tulungagung,
Batik Priti’s – Kab. Jember,
Batik Berkah Mojo – Kab. Jombang,
Batik Soendari – Kota Malang.
“Seleksi Desainer pada tahap ini, pertama kami mengumpulkan data desainer Jawa Timur yang telah lulus uji kompetensi dan bersertifikasi profesi dari Kemenparekraf, tujuannya untuk memberdayakan desainer yang memiliki legalitas dan memiliki pengalaman,” imbuhnya.
Dari 40 desainer diseleksi menjadi 10 orang berdasarkan portofolio dan desain yang dibuat sesuai dengan tema dan konsep, kemudian 10 orang terpilih harus mempresentasikan desain yang dibuat dan dari hasil presentasi dipilih 5 sebagai desainer East Java Fashion Harmony. Ke-5 desainer terpilih dipandang mampu menuangkan desain sesuai dengan tema dan konsep yang telah ditentukan. Lima desainer terpilih, antara lain 3 dari Surabaya yakni Enricho Ho, Indarti, Olivia Gondoputranto, 1 dari Nganjuk yakni Chrisna Christiana, 1 dari Banyuwangi yakni Amuszacky Fahim.
Di samping itu akan hadir Desainer ternama Ivan Gunawan sebagai desainer tamu yang telah dikenal baik di tingkat nasional maupun intenasional, dan 2 desainer dari Jawa Timur yaitu Elfa Fauqo dan Arinda Nurma.
Pemilihan peraga busana atau model melalui data dan rekomendasi agency kemudian dilakukan casting antara lain tinggi badan, berat badan, portofolio model serta mempertimbangkan keanggunan model. Dari hasil seleksi tersebut dipilih 38 model ditambah 2 model nasional.
Para pelaku event yang terlibat dalam penyelenggaran event ini mulai dari desainer, model, perajin wastra berasal dari Jawa Timur. Hal tersebut sebagai wujud pemberdayaan dan memberikan ruang ekpresi bagi pelaku ekonomi kreatif Jawa Timur yang memiliki rasa cinta dan bangga terhadap profesinya dan bangga terhadap produk lokal Jawa Timur.
Semua karya desainer terbaik akan disajikan melalui fashion show yang akan ditampilkan oleh 40 model dan diramaikan oleh artis Ibu Kota Evie Tamala. Pastinya acara ini selain digelar secara offline juga akan disiarkan live melalui streaming di kanal youtube resmi @Disbudparjatim.