Dukung PBNU, Rais Syuriyah PWNU Jateng Desak Negara Tegas Tindak Trans7 yang Diskreditkan Pesantren

Semarang, jurnal9.tv -Tayangan program “Expose Uncensored” di Trans7 pada Senin (13/10) yang menampilkan konten tentang pesantren menuai kecaman luas dari kalangan kiai, santri, dan masyarakat pesantren. Tayangan tersebut dinilai mengandung narasi yang mendiskreditkan lembaga pesantren serta berpotensi menimbulkan keresahan publik.

Menanggapi hal itu, Rais Syuriyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah, KH Ubaidullah Shodaqoh, menyampaikan pernyataan sikap resmi dan menegaskan dukungan penuh terhadap langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Dalam pernyataannya, PWNU Jateng menegaskan empat poin penting:

1. Mendukung PBNU
Mendukung sikap tegas Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atas pemberitaan Trans7 dalam program Expose Uncensored yang dinilai mencoreng martabat pesantren.

2. Mendesak Negara Bertindak Tegas
Mendesak lembaga negara seperti Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan Dewan Pers untuk menegakkan kode etik jurnalistik dan memastikan lembaga penyiaran tidak lagi menayangkan konten yang menyesatkan atau merugikan pesantren. PWNU menilai tayangan tersebut menjadi bukti lemahnya pengawasan terhadap etika penyiaran.

3. Seruan kepada Media Massa
Mengimbau seluruh media, baik televisi, cetak, maupun daring, agar kembali menjunjung tinggi kode etik jurnalistik serta mempertimbangkan dampak sosial dari setiap pemberitaan, khususnya yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa.

4. Ajakan kepada Warga NU
Mengajak Nahdliyin, kiai, santri, dan pengelola pesantren untuk tetap solid, merapatkan barisan, serta mewaspadai upaya-upaya yang dapat melemahkan atau memecah belah Nahdlatul Ulama.

PWNU Jateng menegaskan bahwa pesantren adalah benteng moral dan pendidikan bangsa yang harus dihormati, bukan dijadikan objek sensasi media. Tayangan yang tidak proporsional terhadap pesantren, lanjutnya, dapat memicu kesalahpahaman publik dan merusak harmoni sosial. (*)