Probolinggo, jurnal9.tv -Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke PT Klaseman, perusahaan pengolahan kayu di Desa Karangpranti, Kecamatan Pajarakan, Selasa (28/10/2025). Sidak tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Disnaker, Saniwar, sebagai bentuk tindak lanjut atas ramainya pemberitaan terkait kondisi kerja di perusahaan tersebut.
Dalam sidak tersebut, tim Disnaker melakukan pengecekan terhadap sistem kerja, fasilitas, hingga kesejahteraan karyawan. “Setelah kita cek, PT Klaseman tergolong perusahaan kelas menengah ke bawah,” ujar Saniwar usai pemeriksaan.
Disnaker juga mendata total tenaga kerja aktif sebanyak 35 orang. Seluruhnya telah terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Selain itu, jam kerja yang diterapkan pun sesuai aturan, yakni tujuh jam per hari.
“Alhamdulillah, semua pekerja sudah ter-cover BPJS dan jam kerjanya juga sesuai ketentuan,” imbuhnya.
Meski demikian, Disnaker tetap menyoroti soal kesejahteraan pekerja, terutama terkait gaji. Menurut Saniwar, dengan kemampuan ekspor kayu ke Jepang, PT Klaseman diharapkan dapat memberikan kompensasi yang lebih layak bagi karyawan.
“Manajemen menyampaikan siap menaikkan gaji sesuai UMR jika kegiatan ekspor meningkat hingga enam kali dalam sebulan,” jelasnya.
Pihaknya juga menegaskan akan terus melakukan pemantauan berkala terhadap PT Klaseman agar seluruh ketentuan ketenagakerjaan dijalankan dengan baik. “Kami ingin hubungan industrial tetap harmonis dan kesejahteraan pekerja semakin meningkat,” tegas Saniwar.
Sementara itu, Kusno Widodo, Penanggung Jawab PT Klaseman, memberikan klarifikasi atas isu yang berkembang. Ia mengakui masih ada satu karyawan dengan gaji harian Rp58.500, namun berjanji akan menaikkannya mulai Januari 2026.
“Benar, ada satu orang yang masih menerima Rp58.500 per hari, tapi itu akan kami naikkan tahun depan. Karyawan lain rata-rata sudah di atas angka tersebut, bahkan ada yang menerima hingga Rp90 ribu tergantung masa kerja,” ujar Kusno.
Ia juga membantah tudingan bahwa perusahaan hanya menyediakan air minum dari tong. “Sekarang kami sudah sediakan air galon isi ulang untuk karyawan. Dulu kami memasak air sendiri agar lebih higienis,” pungkasnya.(bhj)




