Direktur BI: Fesyar 2025 Kawasan Jawa Dorong Indonesia Menuju Pusat Ekonomi Syariah Dunia

Surabaya, jurnal9.tv -Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Kawasan Jawa 2025 resmi dibuka di Masjid Nasional Al Akbar Surabaya, Jumat (12/9). Kegiatan ini merupakan rangkaian Road to Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) yang puncaknya akan digelar 8–12 Oktober di Jakarta.

Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia (BI), Imam Hartono, menyebut Fesyar hadir sebagai katalis pengembangan ekonomi syariah sekaligus mendukung visi Indonesia menjadi pusat ekonomi syariah dunia. “Fesyar mendorong pertumbuhan inklusif di kawasan serta mendukung pembangunan yang berimbang antara pertumbuhan dan pemerataan,” katanya.

Tahun ini, Fesyar digelar di tiga kawasan regional. Sumatera menjadi tuan rumah pertama di Lampung pada Juni, disusul kawasan Timur Indonesia di Pontianak pada akhir Agustus, dan terakhir regional Jawa di Surabaya pada 12–14 September.

Imam menekankan, Jawa Timur memiliki posisi strategis dalam pengembangan ekonomi syariah nasional. Ada empat alasan utama: pertama, Surabaya merupakan tempat lahirnya ISEF dan Fesyar; kedua, Jawa Timur memiliki jumlah pesantren terbanyak di Indonesia, sekitar 4.450 dengan 566 ribu santri; ketiga, Jawa Timur merupakan penyumbang 25 persen perekonomian Jawa; dan keempat, Jawa Timur memiliki potensi pariwisata besar, baik alam maupun budaya.

Lebih jauh, Fesyar bukan hanya menampilkan produk syariah lokal, tetapi juga menjadi jembatan pelaku usaha dengan pembeli potensial dari mancanegara, termasuk Arab Saudi, Singapura, India, hingga Turki. Business matching diharapkan memperluas jejaring UMKM halal, menumbuhkan zona kuliner, mencatat miliaran transaksi, serta meningkatkan literasi masyarakat.

Untuk memperkuat ekosistem, BI menyiapkan enam inisiatif strategis menuju Indonesia Emas 2045. Program itu meliputi Gerbang Santri, Jawara Ekspor, Gemah Halal, Sapa Syariah, Canal Jiswaf, dan Lentera Emas. “Dengan enam inisiatif ini, kami berharap literasi dan kepercayaan masyarakat terhadap ekonomi syariah semakin kuat, dan ekosistem halal Indonesia mampu berkontribusi dalam skala global,” ujar Imam.