Jakarta, jurnal9.tv -World Moslem Studies Center (Womester) kembali menunjukkan kiprahnya dalam mendorong internasionalisasi perguruan tinggi Indonesia. Pada 30 September -10 Oktober 2025, lembaga ini berhasil memberangkatkan sejumlah perwakilan kampus ke The 4th PCINU Belanda’s Biennial International Conference yang digelar di University of Groningen, Belanda, pada 1–2 Oktober 2025.
Konferensi internasional bergengsi tersebut mengusung tema “Harmony in Turbulence: The Intersection of Faith, Climate Justice, and Global Peace” dan diikuti oleh akademisi, peneliti, serta diaspora Indonesia dari berbagai benua. Selain sesi konferensi utama, kegiatan juga dirangkaikan dengan peluncuran buku Travelling Home: Essays on Islam in Europe, PCINU Summit bersama diaspora Indonesia di Eropa, dan forum panel lintas negara.
Rangkaian kegiatan Womester di Belanda dimulai sejak 30 September 2025 dengan konferensi kebijakan global, dilanjutkan dengan penjajakan kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dan University of Groningen, serta seminar moderasi beragama di Indonesia House Amsterdam. Setelah kegiatan utama, rombongan Womester melanjutkan kunjungan akademik dan budaya ke beberapa negara Eropa Barat, antara lain; Jerman, Swiss dan Itali.
Delegasi dari Indonesia yang bergabung bersama Womester ada sembilan orang. Mereka adalah Khanif, SH, M.Kn dan Nuraini (Keduanya dari Womester), Prof. Dr. H. Erie Hariyanto, SH,MH (UIN Madura), Dr. H. Ahmad Subakir, M.Ag (UIN Syeikh Wasil Kediri), Dr. Winarto Eka Wahyudi, M.Pd.I, dan Dr. Muhammad Chusnul Khitam, MAP (Keduanya dari Universitas Islam Lamongan). Sementara tiga orang utusan dari Universitas Yudharta Pasuruan, yaitu Dr. Kholid Murtadlo, SE, ME, (Rektor) , Dr. Deny Utomo, S.Pi, MP (Warek I), dan Lukman Hakim, S.Kom., M.Kom., P.hD (Warek III). Keikutsertaan mereka merupakan bagian dari program penguatan jejaring akademik global yang selama ini dikembangkan oleh Womester.
Perwakilan Womester, Khanif, menjelaskan bahwa lembaganya berperan aktif menjadi penghubung antara kampus Indonesia dan kampus internasional.
“Womester berkomitmen mendampingi perguruan tinggi agar semakin terbuka terhadap kerja sama global. Kami memfasilitasi berbagai kebutuhan peserta mulai dari akomodasi, penginapan, transportasi, hingga pendampingan selama kegiatan berlangsung,” ungkapnya.
Ia menambahkan bahwa Womester ingin memastikan setiap perguruan tinggi yang ikut serta dapat memperoleh pengalaman internasional yang bermakna dan terarah, tidak sekadar hadir sebagai peserta, tetapi juga aktif membangun jejaring akademik jangka panjang.
“Kami ingin memastikan setiap perguruan tinggi yang ikut serta dapat memperoleh pengalaman internasional yang bermakna dan terarah. Bukan hanya sekadar hadir sebagai peserta, tetapi juga aktif membangun jejaring akademik jangka Panjang. Ini bentuk pendampingan internasionalisasi pendidikan,” jelas Khanif yang tinggal di Bekasi.
Sementara itu, Direktur Womester, Prof. Dr. KH. M. Noor Harisudin, S.Ag., S.H., M.Fil.I., CLA., CWC., menyampaikan bahwa keberhasilan pemberangkatan delegasi ini merupakan bagian dari visi besar Womester dalam memperkuat posisi perguruan tinggi Islam di tingkat global.
“Alhamdulillah, kami bersyukur tahun 2025 ini, rombongan Womester berhasil memberangkatkan sembilan peserta dalam Konferensi Internasional di Belanda. Ini adalah langkah konkret untuk memperluas kerja sama akademik antarnegara sekaligus memperkenalkan wajah Islam moderat Indonesia di forum dunia,” ujar Prof Haris yang juga Wakil Ketua PP Asosiasi Pengajar Hukum Tata Negara-Hukum Administrasi Negara.
Prof. Haris menambahkan bahwa Womester telah memiliki jaringan kerja sama di lima benua, Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia, yang terus diperluas melalui kegiatan akademik, riset, dan pengabdian masyarakat.
“InsyaAllah tahun depan 2026, kami berencana menggelar Konferensi Internasional di Maroko dan beberapa negara Eropa. Kegiatan ini menjadi lanjutan dari komitmen kami untuk menjadikan perguruan tinggi Indonesia bagian aktif dari percakapan global tentang pendidikan, perdamaian, dan kemanusiaan. Mohon doa dan dukungannya,” pungkas Guru Besar UIN Kiai haji Achmad Siddiq Jember tersebut.