Madinah, jurnal9.tv -Namanya Safaatul Izah (40). Wanita muda ini terlihat khusuk berdoa dan sesekali terdengar sesunggukan tangisannya saat salat sunnah umrah dan mengambil Miqat (niat umrah) di Masjid Bir Ali, Madinah Senin (27/05/2024).
Selesai berdoa, ia mengulurkan tangan kepada salah satu tim Media Center Haji (MCH) yang juga selesai salat tepat di sampingnya. Mata sembabnya ia coba sembunyikan dengan langsung mengenakan kacamata hitam yang diambil dari dalam tasnya.
“Saya ini bahagia sekali, seneng banget rasanya. Perasaannya bercampung aduk, rasa tidak sabar ingin lihat Ka’bah,. Biasanya kan lihat Ka’bah hanya dari gambar saja. Sekarang masya Allah akan lihat langsung,” ucapnya memulai cerita.
Ia mengaku tidak menyangka akan secepat ini bisa berhaji. Berdasarkan data estimasi keberangkatan, ia sebenarnya baru terjadwal berangkat pada 2030. Tetapi Ibunya masuk daftar prioritas lansia. Karena itu, dia juga bisa mengurus pendampingan untuk ibunda tercintanya, Raolah (83). Setelah itu, Ibu dan anak ini tergabung sebagai jemaah embarkasi Solo, Jawa Tengah.
“Alhamdulillah prosesnya cepat dan mudah saat pengurusan pendampingan. Berkat kebijakan pendampingan, jadwal keberangkatannya berhaji. Dia juga jadi maju enam tahun lebih cepat dari estimasi keberangkatan seharusnya, terimakasih buat Kemenag telah mewujudkan niat saya,” tutur wanita yang profesinya bidan ini.
“Semoga kami juga diberikan Allah kelancaran dalam melaksanakan ibadah di Makkah dan memperoleh haji Mabruroh,” ujarnya.
Kepada Tim MCH Ia mengaku merasakan kenikmatan beribadah saat berada di Madinah, “Saya dan ibu bisa salat terus di Masjid Nabawi dan juga ke Raudhah, ditambah lagi katanya sangat puas dengan pelayanan Kementerian Agama, mulai saat pengurusan hingga saat berada di Tanah suci, saat ini sedang menuju ke Makkah.” paparnya.
“Petugasnya semua baik dan cepat, seperti di kamar kami ada dua jemaah lansia termasuk Ibu saya, itu selalu dicek dan diperhatikan petugas. Makanannya, cocok juga yang dengan lidah kami orang Tegal ini, tandasnya sembari tertawa. (ren/mch)




