Sumenep, jurnal9.tv -Berbagai upaya dilakukan Petani di Madura dalam meningkatkan hasil pertanian. Seperti yang dilakukan jaringan Semut Ireng Madura bersama masyarakat dusun Jatean Ganding Sumenep dengan menggelar Rokat Desa, yang berlangsung pada Jum’at (24/05/24).
Zaynollah selaku Koordinator Jaringan Semut Ireng Madura menjelaskan, kegiatan rokat desa tersebut sebagai bentuk syukur atas hasil panen warga serta doa keselamatan menjelang musim tanam berikutnya.
“Para petani bersyukur atas panen padi yang melimpah, sekaligus ini doa menjelang masa tanam tembakau yang sudah memasuki masa tanam” ujarnya.

Dengan mengangkat tema “Tasyakuran Hasil Bumi untuk Ketahanan Pangan Nasional”, pihaknya menyebut petani Madura memiliki pengaruh besar terhadap ketersediaan pangan di Indonesia.
“Mayoritas masyarakat Madura berprofesi sebagai petani dengan ratusan hektar lahan yang ditanami dengan beragam jenis tumbuhan, ketahanan pangan nasional juga bergantung pada mereka” kata pria yang juga Ketua Kelompok Tani Karya Bumi Jatean tersebut.
Wakil Ketua PW IPNU Jatim tersebut juga meminta Pemerintah perlu memberikan perhatian lebih terhadap kesejahteraan petani yang ada di Madura.
“Ini cara kami untuk merespon situasi yang dikeluhkan masyarakat. Pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih dan tepat sasaran kepada para petani” tandasnya.
Sementara itu, KH. Shalahuddin A. Waris atau akrab disapa Ra Mamak dalam kesempatan tersebut turut hadir sebagai pembicara dihadapan puluhan petani.
“Rokat Desa yang diinisiasi dari Jaringan Semut Ireng Madura ini mengajak berbagai latar belakang generasi untuk berkumpul mensyukuri hasil pertanian” kata Ra Mamak.
Bagi pengasuh PP. Annuqayah Daerah Lubangsa tersebut, Masyarakat Petani merupakan kunci terhadap kemakmuran negara agraris seperti Indonesia.
“Hasil pertanian sendiri merupakan salah satu kunci bagi kemakmuran khusus bagi negara agraris seperti Indonesia ini” sambungnya.
Ra Mamak yang dikenal sebagai figur kharismatik mengapresiasi upaya Jaringan Semut Ireng dalam merangkul kalangan petani. Menurutnya, hal itu bagian kecerdasan anak muda yang nantinya akan menjadi titik balik sebuah peradaban.
“Ini bagian dari kecerdasan kalangan muda untuk bisa merespon situasi dengan cara mengumpulkan para tokoh kampung yang dimana nanti ini akan menjadi titik balik untuk peradaban dalam makna yang lebih besar” pungkasnya.
Dalam kesempatan tersebut, H. Rusdi selaku tokoh masyarakat setempat dalam testimoninya meminta pemerintah mendengar suara para petani. Terlebih para petani sering dihantui mahalnya pupuk dan regulasi penjualan hasil pertanian yang belum memihak petani.
“Pupuk mahal dan langka pak, petani sering was was dan gagal panen. Kita berharap dengan akan dilantiknya Prabowo dan Mas Gibran nantinya dapat menyempurnakan kebijakan Pak Jokowi dalam bidang pertanian” tandasnya.
Selain hadirnya Ra Mamak, dalam kesempatan tersebut, juga hadir KH. Moh. Alawi Ashim masyaikh PP. Nurud Dhalam, K. Affan Adzim PP. Annuqayah daerah Al-furqan Sawajarin guluk-guluk. Kegiatan sendiri berjalan khidmat diiringi Majelis Sholawat dan Gunungan Hasil Bumi yang menjadi rebutan warga usai acara.