BWI Libatkan Jurnalis dalam Meningkatkan Literasi Waqaf di Indonesia

Jakarta, jurnal9.tv -Badan Wakaf Indonesia terus berupaya melakukan peningkatan terhadap Waqaf di Indonesia, salahsatunya dengan melibatkan Insan Jurnalis dalam peningkatan Literasi Waqaf melalui media gatering yang dilakukan di Jakarta pada Jum’at (11/10/24).

Agus Priyatno Ketua Divisi Humas, Sosialisasi dan Literasi Badan Wakaf Indonesia dihadapan Jurnalis menyebut pentingnya literasi waqaf menjadi salahsatu agenda prioritas dalam agenda kerja BWI periode 2024-2027.

“Dengan menggandeng rekan-rekan jurnalis ini, kita berharap dapat meningkatkan Literasi Wakaf bagi masyarakat, sehingga tidak ada lain upaya kami selain kolaborasi semua pihak” ujarnya.

Selain melibatkan Jurnalis, Agus Prayitno menambahkan pihaknya turut melibatkan konten creator social media beberapa waktu lalu melalui forum komunitas creator Indonesia, selanjutnya kata Agus oihaknya juga akan membentuk forum Pesantren Waqaf yang akan dimulai di Jawa Timur.

“Kami juga sudah membentuk Forum Konten Kreator social media yang terdiri dari kaum milenial beberapa waktu lalu dan selanjutnya Forum Pesantren Waqaf” tandasnya.

Sementara itu dalam konferensi pers, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA. Ketua Badan Wakaf Indonesia Periode 2024-2027 menyebut Literasi Waqaf tersebut dimaksudkan untuk memberikan pemahanan kepada masyarakat untuk waqaf tidak hanya berupa asset tanah dalam jumlah besar namun juga dapat dilakukan berupa uang tunai.

“Pemahaman klasik menilai wakaf hanya dapat dilakukan oleh kalangan menengah keatas dengan harta benda yang bernilai besar. Namun saat ini Wakaf dalam dilakukan oleh semua kalangan tanpa ada batasan nilai” Ujar Prof. Kamaruddin.

Menurutnya, penyaluran waqaf bersifat fleksibel dan dapat dipergunakan untuk membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia, terdapat sejumlah waqaf produktif yang dikelola secara efektif untuk pemberdayaan masyarakat luas.

“Penyaluran Waqaf ini bisa dipergunakan untuk membantu pengentasan kemiskinan di Indonesia, membantu program prioritas komunitas seperti pemberdayaan pesantren, panti asuhan maupun beasiswa” ujarnya.

Berdasarkan data yang disampaikan Prof. Kamarudin, BWI saat ini memiliki asset waqaf di 450 ribu titik waqaf yang terdiri dari Masjid, Lembaga Pendidikan, KUA hingga area pemakaman.

“Kita sedang berupaya menjadikan sejumlah aset waqaf lainnya agar lebih produktif. Upaya lainnya yakni Waqaf to Campus melalui MoU BWI dengan sejumlah perguruan tinggi untuk program pengabdian di lingkungan masyarakat” tandasnya.

Dalam kesempatan tersebut, sejumlah perwakilan media yang dihadiri Pimpinan Redaksi memberikan masukan kepada BWI untuk menyusun dan menjalankan berbagai upaya untuk kemajuan Waqaf.

“Untuk mewujudkannya kita butuh sinergi berkelanjutan yang melibatkan semua elemen masyarakat” pungkas prof. Kamaruddin.