Bu Nyai Mihmidaty Jelaskan Hidayah Hingga Isi Surga

Surabaya, Jurnal9.tv – Surga memiliki delapan pintu. Yaitu pintu rayyan, pintu shalat, pintu puasa, pintu sedekah, pintu Al-Ayman, pintu taubat, pintu dzikir, dan pintu ilmu. Kita pun dapat masuk surga dari pintu manapun sesuai dengan kualitas terbaik amalan kita. Luas dan lebarnya pintu surga seperti jaraknya pengendara tercepat selama 3 hari. Dan luas antar pintunya antara Mekkah dan Bushro. Lalu bagaimana cara kita untuk bisa memasuki pintu surga tersebut.

Dr. Hj Mihmidaty Ya’qub, pengasuh pondok pesantren Nurul Faizah di acara KISWAH Tv9 Nusantara menjelaskan tentang Qs. Muhammad ayat 15 sampai 19. Tidak pernah ada mata melihat, tidak ada telinga mendengar dan tidak terdeteksi dalam hati.  Allah menggambarkan bagaimana bentuk surga.  Sungai yang berisi air luar biasa, sungai yang berisi air dan sungai yang berisi arak. Jika di dunia mengharamkan arak karena memabukkan tapi di surga malah disediakan. Itulah kenapa kita dilarang untuk melakukan hal yang dilarang di dunia karena sudah disediakan oleh Allah di surga dengan sangat indahnya. Ada buah-buahan yang tersedia begitu banyak, rasa  manis, asam begitu lengkap persediaan Allah untuk kita.

Orang-orang yang difirmankan Allah hatinya tertutup, hatinya terkunci maka tidak bisa menerima petunjuk. Mereka hanya bisa mengikuti hawa nafsunya yang dituntun oleh setan dan cenderung menentang perintah Allah.

Akan ada dua golongan manusia, yaitu taat dan maksiat:

  • Orang taat diberi ilmu. Maka ilmu tersebut masuk ke relung hatinya.
  • Orang maksiat diberi ilmu maka akan masuk telinga kanan dan keluar telinga kiri. Tapi tidak ada yang percuma untuk menyampaikan ilmu kepada semua orang.

Dalam tausiah kiswah tersebut, ada jamaah yang bertanya kepada Bu Nyai Mihmidaty.

“Bu Nyai, hidayah itu ditunggu apa ditangkap?”

“Hidayah itu ditangkap dan ditarik,” Jawab Bu Nyai Mihmidaty.

Bu Nyai mencontohkan, beliau pernah punya jamaah umroh, keluarganya ada yang muslim dan non-muslim. Jamaah umroh tersebut bingung memilih yang mana, karena jika tidak islam katanya tidak masuk surga, dan ketika dia besar di keluarga yang non-muslim juga baik. Akhirnya dia mengganti doanya seperti ini “Ya Tuhan, jika agama Islam itu benar, maka berikanlah aku jodoh Islam. Dan jika agama non-Islam itu benar, maka berikanlah saya jodoh yang non-islam,” cerita Bu Nyai.

“Ternyata dia mendapatkan jodoh yang beragama Islam. Maka kesimpulanya hidayah itu dicari sekarang bukan ditunggu,” lanjut Bu Nyai.

Bu Nyai juga menerangkan perbedaan seseorang yang mendapatkan hidayah dan tidak.

  • Orang yang mendapat hidayah dan petunjuk, akan semakin giat ibadahnya dan Allah akan melimpahkan ketaqwaannya.
  • Allah akan menyambut baik orang-orang dengan niat beribadah kepada-Nya
  • Apabila Seseorang melangkah sejengkal kepada-Nya, maka Allah akan melangkah kepadanya. Jika kita berlari kepada Allah maka Allah akan secepat kilat menuju kita. 
  • Semakin Seseorang meninggalkan ibadah kepada Allah, maka akan hancur hidupnya. Merasa pusing, susah, galau.

Semua manusia yang taat maupun yang maksiat sebenarnya hanya menunggu hari kiamat.

“Mereka tidak menunggu apa-apa, hanya kematian. Sebaik-baik orang adalah orang yang bersiap untuk mati, maka jangan pernah meninggalkan sholat, jangan pernah meninggalkan zakat dan shodaqoh,” imbuh Bu Nyai.

Dalam Talkshow tersebut, Bu Nyai juga memaparkan Tanda-tanda kiamat yang sudah terlihat.  

  1. Budak melahirkan juragannya

Maksudnya adalah ketika anak sudah berani menyuruh-nyuruh ibunya.

  • Banyak orang yang membuka aurat.
  • Pemerintah dan pemimpin dijabat oleh orang yang akhlaqnya kurang baik.

Kemudian tanda-tanda besar kiamat adalah apabila matahari terbit dari barat dan sudah ada binatang yang berbicara seperti manusia. Dan yang terakhir apabila dajjal sudah keluar.

“Allah maha mengetahui semua yang kita lakukan, sekalipun kita melakukan maksiat dengan sembunyi-sembunyi. Allah tetap mengetahuinya. Orang-orang yang mengetahui tanda-tanda hari kiamat besok akan ditanya, kenapa tidak bertubat sebelum meninggal dunia,” jelasnya.

Jadilah orang yang taat, sehingga akan melaksanakan apa yang telah dipelajari dan diperintahkan Allah SWT. Jangan menjadi orang maksiat dengan tidak akan melaksakan apa yang telah dipelajari dan diperintahkan-Nya. Dan Bertaubat sebelum terlambat. (ells/snm)