BEM FKIP UNUSIDA Gelar Seminar Pendidikan Nasional: Bahas Strategi Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka

Sidoarjo, jurnal9.tv -Dalam rangka memperingati Harlah ke-11, Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (UNUSIDA) melalui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) menggelar Seminar Pendidikan Nasional dengan tema ‘Integrasi Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka: Menumbuhkan Kemandirian dan Karakter Peserta Didik’, di Hall Lantai 5 Kampus 2 UNUSIDA, Selasa (8/7/2025).

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber kompeten, yaitu Ketua PC ISNU Sidoarjo Dr. H. Sholehuddin, Wakil Rektor 2 UNUSIDA Dr. Ana Christanti, serta Pengurus Pergunu PWNU Jawa Timur sekaligus Dosen FKIP UNUSIDA Dr. Syaifudin Noer.

Dalam seminar tersebut, Salah satu narasumber, Dr Sholehuddin menekankan pentingnya pendekatan deep learning dalam sistem pembelajaran modern yang berbasis Kurikulum Merdeka. Strategi ini dinilai mampu menumbuhkan karakter dan kemandirian peserta didik, sekaligus menyesuaikan dengan tantangan global abad ke-21 saat ini.

Dalam paparannya, Dr. Sholehuddin menjelaskan bahwa deep learning bukan sekadar metode menghafal atau sekilas memahami materi, melainkan proses pembelajaran yang mengasah daya nalar, kreativitas, dan kemampuan berpikir reflektif. Menurutnya, pembelajaran yang dalam dan bermakna harus menjadi roh dari Kurikulum Merdeka.

Deep learning mendorong siswa untuk memahami esensi, bukan hanya hafalan. Ini sejalan dengan semangat Kurikulum Merdeka yang menekankan pada kemandirian belajar dan penguatan karakter,” ujarnya.

Ia menambahkan, peran guru sangat penting dalam membimbing siswa untuk mengaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata. “Guru harus menjadi fasilitator yang mampu menciptakan lingkungan belajar aktif dan eksploratif,” lanjutnya.

Sebagai Ketua PC ISNU Sidoarjo, Dr. Sholehuddin juga mengajak seluruh pendidik Nahdliyin untuk terus meningkatkan literasi pedagogi dan teknologi agar mampu beradaptasi dengan perubahan pendidikan yang dinamis.

“Integrasi deep learning ini tidak hanya menjawab kebutuhan zaman, tetapi juga mendukung pembentukan generasi yang cerdas secara intelektual, emosional, dan spiritual,” terangnya.

Sementara itu, Ketua BEM FKIP UNUSIDA, Mardlatillah Najwa, menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari berbagai pihak. Melalui seminar ini menjadi komitmen dalam membantu peserta didik yang mandiri dan kreatif tanpa menghilangkan kearifan lokal. Seminar ini menjadi ruang kolaborasi lintas generasi dalam rangka menyiapkan sistem pendidikan yang relevan, humanis dan berdampak.

“Seminar ini menjadi bagian dari semangat kami dalam menyambut Harlah ke-11 UNUSIDA dan mendorong mahasiswa untuk turut serta membangun sistem pendidikan yang lebih baik,” ungkapnya. Najwa berharap, kegiatan ini mampu membuka wawasan mahasiswa FKIP dan sivitas akademika UNUSIDA untuk berpikir kritis dan aktif terlibat dalam pengembangan kurikulum serta kebijakan pendidikan di tingkat nasional.

“Seminar ini menjadi bukti komitmen UNUSIDA dalam mendukung transformasi pendidikan yang berdaya saing, humanis, dan relevan dengan kebutuhan zaman,” pungkasnya.(*\MY)