Surabaya, jurnal9.tv -Jelang pelaksanaan pemilu 2024, Bawaslu gencar melakukan sosialisasi pengawasan pemilu partisipatif dengan menggelar Training of Trainer (ToT) melibatkan organisasi masyarakat, mahasiswa, perempuan dan media di Surabaya pada selasa ( 12/12).
A. Warits Ketua Bawaslu Jatim mengatakan pengawasan pelaksanaan pemilu terlebih di tahapan kampanye ini sangat tidak mungkin diserahkan oleh Bawaslu semata.
“Acara ini sengaja kita lakukan, karena pengawasan pemilu tidak hanya tanggung jawab Bawaslu. Partisipasi masyarakat menjadi penting, ToT kita harapkan menjadi simpul pengawasan pemilu lebih partisipatif”. Kata Warist.

Pria asal sumenep ini menyebut saat ini pelanggaran pemilu bukan hanya terjadi di lapangan saja, melainkan juga berpotensi di media sosial. Seperti penyeberan informasi tidak bener atau hoax, ujaran kebencian dan fitnah.
” ada katerbatasan SDM yang kami miliki, sehingga keterlibatan ormas, Media dan OKP yang di undang kita harapkan mampu menjadi fasilitator kepada kelompoknya dan masyarakat lain mampu menjadi model pengawasan partisipatif,” ungkapnya.
Sementara itu terkait laporan pelanggaran pemilu yang terjadi di Jatim, Warist menyebut belum ada laporan atau aduan atas kasus pelanggaran hingga pertengahan bulan desember ini. Bawaslu mendorong untuk masyarakat tidak sungkan melaporkan jika ditemukan potensi pelanggaran yang dilakukan oleh peserta pemilu.
“Jika laporan ke bawaslu Jatim belum ada, namun tidak menutup kemungkinan pelanggaran terjadi di daerah dan ditangani oleh bawaslu kabupaten dan kota, masyarakat jangan takut untuk melaporkan jika ditemukan pelanggaran” Tegasnya.(adv)