Batik dan Thawb Bersanding di R20, Diplomasi Budaya Ala Gus Yahya dan Syaikh Al-Issa

Nusa Dua, Bali, Jurnal9.tv – Ada yang menarik dari Press Conference Forum Religion (R20) yang dilaksanakan pada Selasa, (01/11/2022). Hadir dalam agenda tersebut, Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf dan Sekjen Liga Muslim Dunia, Syaikh Mohammad Al-Issa.

Keduanya Nampak serasi dalam satu meja. Gus Yahya, sapaan akrabnya, terlihat mengenakan batik hitam motif coklat dan songkok hitam. Di sampingnya, Syaikh Al-Issa mengenakan thawb (gamis pria) dan sorban putih khas Timur Tengah.


Seperti diketahui, batik adalah pakaian khas Indonesia yang telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan Karya Agung Budaya Lisan dan Nonbendawi oleh UNESCO.

Batik sendiri dipercaya memiliki nilai kerohanian, karena dalam proses pembuatannya memerlukan pemusatan pikiran. Batik juga diyakini sebagai simbol kesabaran dan kebersihan jiwa. Dari sini terlihat maksud Gus Yahya dalam Forum R20 adalah dengan kesucian agama, agama seharusnya menjadi solusi perdamaian.

Sementara pakaian khas Timur Tengah yang dikenakan Syaikh Al-Issa juga memiliki makna filosofi. Dengan mengenakan thawb, para warga Timur Tengah diajarkan untuk berpakaian sederhana. Semua kalangan, baik dari golongan mampu atau tidak mampu, juga mengenakan pakaian ini. Maka seharusnya perbedaan tidak dijadikan alasan untuk berkonflik.

R20 berlangsung di Bali, 2-3 November 2022. Peserta dari berbagai negara mulai ramai berdatangan hari ini, Selasa (1/10/2022). Peserta R20 mencapai 464 orang dan 170 di antaranya dari luar negeri yang berasal dari lima benua. Para pemimpin agama, sekte, dan aliran kepercayaan ini akan berdiskusi bagaimana agama efektif berkontribusi bagi perbaikan ekonomi-politik global. (snm)