Amaliyah NU dan Hadist yang Dijadikan Prinsip oleh KH Hasyim Asyari

Surabaya, Jurnal9,tv – Salah satu karya monumental dari Kh Hasyim Asyari adalah kitab arbain. Sesuai namanya kitab ini berisi 40 hadist. Kitab ini yang selanjutnya menjadi prinsip yang terus dipegang oleh organisasi Nahdhatul Ulama.

Kitab Arbain ini terdiri dari enam bab, yang meliputi:

  • Dakwah atau amar makruf dan nahi munkar
  • Kepemimpinan
  • Ibadah
  • Keharusan mengikuti sunah khulafaur rasyidin
  • Akhlak
  • Persatuan

Dalam hal keharusan mengikuti sunah, salah satu hadistnya diriwayatkan oleh imam Muslim yang berbunyi “Barang siapa membenci sunnahku, maka ia bukan pengikutku” (HR. Muslim). Lalu seperti apa  maksud dari hadist ini.

Ibnu Hajar Al Asqolani menjelaskan bahwa maksud kata sunah dalam hadist ini adalah at thoriqoh (jalan hidup, cara beragama) dan bukan lawan kepada fardhu. Adapun dalam kitab “Syarah Nawawi ala Muslim”, imam Nawawi menjelaskan bahwa maksud kata membenci dalam hadist ini adalah tidak peduli atau berpaling dari sunnah nabi. Maksudnya orang tersebut tidak menganggap ada beberapa sunah nabi.

Jadi ada kriteria seseorang dikatakan pembenci sunah nabi dalam hadist ini. Yang pertama adalah meninggalkan sunnah nabi dengan sengaja dan yang kedua adalah tidak meyakini bahwa hal tersebut adalah sunah.

sedangkan apabila seseorang memilih untuk tidak menikah karena alasan semisal ingin fokus pada karir atau tidak tidur karena tidak bisa tidur dan masih mengakui bahwa hal tersebut adalah sunah nabi maka tidak dikatakan berpaling yang sampai berakibat tidak diakui pengikut nabi.

Nahdlatul Ulama memiliki tradisi dan amaliyah yang terus dipegangnya. Namun, masih saja ada kelompok lain yang tidak mengakuinya amaliyah yang mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW, bahkan tak sedikit menyebutnya Bid’ah.

Padahal, semua amalan yang dikerjakan oleh warga NU memiliki dalil baik itu dari Alquran ataupun hadist. Berikut beberapa amalan warga NU dan dalilnya.

  • Ziarah Kubur

Rasulullah SAW bersabda: Dahulu aku telah melarang kalian berziarah ke kubur. Namun sekarang, berziarahlah kalian ke sana. (HR. Muslim)

  • Bersalaman setelah Salat

Diriwayatkan dari al-Barro’ dari Azib RA. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah ada dua orangmuslim yang saling bertemu kemudian saling bersalaman kecuali dosa-dosa keduanya diampuni oleh Allah sebelum berpisah”. (HR. Abu Daawud)

Kegiatan bersalaman setelah shalat adalah sesuatu yang dianjurkan dalam Islam karena bisa menambah eratnya persaudaraan sesama umat Islam. Aktifitas ini sama sekali tidak merusak shalat seseorang karena dilakukan setelah prosesi shalat selesai dengan sempurna.

  • Puji-Pujian Shalawat setelah Adzan

Membaca shalawat kepada Nabi setelah adzan adalah sunnah hukumnya. Hal ini berdasarkan hadist yang diriwayatkan Imam Muslim (hadist no.384), dan Abu Dawud (hadis no.523), yaitu. ketika kalian mendengarkan adzan maka jawablah, kemudian setelah itu bacalah shalawat kepadaku.

Amaliyah yang dilestarikan oleh Nahdlatul Ulama nyata-nyata berdasarkan Hadist Rasulullah SAW. Untuk itu tidak ada keraguan dalam implementasi dalam ber-Aswaja An-Nahdliyah. Pengetahuan ini bisa menjadi pelajaran bagi kita semua sebagai umat Islam untuk lebih berhati-hati dalam menghukumi sesuatu. (swp/snm)