Pasuruan, Jurnal9.tv – Menanggapi keluhan masyarakat tentang adanya bau sungai yang menyengat, pemerintah desa Bulusari, Kecamatan Gempol , Kabupaten Pasuruan , Jawa Timur, melakukan sidak ke lokasi sungai yang diduga tercemar air limbah dari perusahaan.
Inspeksi mendadak atau sidak yang dilakukan oleh kepala desa Bulusari dengan menyusuri sungai yang diduga tercemar oleh limbah dari perusahaan.
Adanya kejadian tersebut , pihak pemeri tah desa langsung menanggapinya. Karena masyarakat di desa setempat biasanya memanfaatkan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Akibat tercemarnya air sungai hingga membuat bau tidak sedap, banyak masyarakat yang mengeluh gatal-gatal di bagian tubuh.
Kepala desa bulusari, siti nurhayati mengatakan, dari hasil penelusuran yang dilakukan memang benar ada salah satu perusahaan yang mengeluarkan air limbah, hingga airnya terlihat keruh dan berbusa.
Padahal, program dari pemerintah daerah yakni, mandi, cuci di sungai. Akan tetapi sangat berbanding terbalik dengan kondisi yang dirasakan masyarakatnya.
Sebelumnya memang sudah dilakukan pengecekan bersama dengan dinas lingkungan hidup (DLH) kabupaten Pasuruan. Sampel air juga telah diambil. Namun, sudah satu minggu ini hasilnya masih belum jelas. Dan pihak DLH sendiri terkesan sangat lambat dalam mengatasi adanya pencemaran air sunga dari limbah tersebut.
“Ini sudah berpuluh tahun, hampir 20 tahun. cuma memang dari Pemda ataupun dari daerah, ya tetap aja berhenti di situ. Diambil sampel hilang tanpa kabar. Sampai beberapa bulan terakhir ini, kayaknya masyarakat sudah kayak enggak betah gitu loh, ternyata kok semakin hari, semakin enggak terkendali pembuangannya. Apalagi di musim kemarau. Kita kan enggak masalah umpamanya dibuang di musim penghujan, akan hilang waktu banjir. Tapi di musim kemarau seperti ini, Limbah memengaruhi kualitas air. Pencaharian mereka dari situ, jadi tolonglah diperhatikan untuk baku mutunya waktu dibuang. Artinya harus ada penanganan limbah sendiri” pungkas Siti Nurhayati , Kepala Desa Bulusari. (rfz/snm)