Kisah Pilu dan Heroik Aremania Asal Gresik yang Rela Patah Kaki Demi Selamatkan Balita

Gresik, Jurnal9.tv – Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang mengakibatkan tewasnya 174 orang, menyisakan kisah pilu dan heroik dari Aremania Gresik yang menjadi Pahlawan.

Adalah Muhammad Reko Septiyan (19) warga Perumahan Pongangan, Desa Suci, Kecamatan Manyar. Ia bersama lima rekannya berangkat ke Stadion Kanjuruhan Malang untuk menyaksikan pertandingan tim kebanggannya.

Ayah korban, Faisal mengatakan anaknya mengalami patah tulang dibagian kaki sebelah kiri setelah putranya berusaha menyelamatkan balita berusia sekitar 4 tahun saat polisi menembak gas air mata ke arah tribun 12 tempat putranya menonton.

“Kata temen-teman anak saya, Jadi pas polisi menembak gas air mata ke arah tribun, itu kan penonton panik ke arah pintu keluar. Pada saat itu anak saya melihat anak kecil berumur sekitar 4 atau 5 tahun itu kepisah dari orang tuanya, ia berusaha menyelamatkan dengan menggendong balita tersebut,” kata Faisal, saat dikonfirmasi, Minggu (02/10).

Saat menyelamatkan balita itu, lanjut Faisal, banyaknya penonton yang berlari menuju pintu keluar membuat putranya terjatuh hingga terinjak penonton lainnya. Karena berusaha melindungi balita tersebut, putranya pun mengalami patah tulang di bagian kaki setelah terinjak-injak penonton yang panik.

“Saat terjatuh itu, balita itu lepas. Pas anak saya mau selamatkan balita itu, kakinya sudah gak bisa bergerak karena keinjek banyak orang,” kata Faisal.

Faisal menambahkan, dalam kondisi kaki mengalami patah tulang, putranya masih berusaha menyelamatkan balita tersebut. Namun, karena banyak penonton yang menginjaknya, ia masih berusaha menahan berat tumpukan orang yang menindihnya.

“Tak berselang lama, putra saya ditolong temennya rombongan Gresik yang mencari keberadaan anak saya. Dengan bantuan teman-temannya, anak saya dibantu naik mobil pikap dan dikawal temennya ke rumah sakit,” tutur Faisal.