Sidoarjo, Jurnal9.tv – Pimpinan Cabang Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama Sidoarjo bersama tim fakultas psikologi Universitas Airlangga menggelar pelatihan dukungan psikologis awal bagi guru madrasah ibtidaiyah. Digelarnya workshop ini merupakan upaya menjadikan para guru, menjadi konselor atau pembimbing.
Pelatihan berlangsung di aula gedung pusat pendidikan dan pelatihan PC LP Ma’arif NU. Para guru madrasah ibtidaiyah ini diberikan sejumlah materi tentang bagaimana cara mengidentifikasi anak ketika mendapatkan konflik di sekolah. Selain itu, para guru juga dibekali ilmu konseling dasar yang selama ini dijalankan oleh para guru BK setingkat Madrasah Tsanawiyah.
Adanya pelatihan ini disambut baik oleh salah satu guru madrasah ibtidaiyah Darussalam Sugihwaras Candi, sebab pembekalan ilmu konseling sangat penting diterapkan di sekolah. apalagi permasalahan pada anak di dalam sekolah banyak dijumpai seperti aksi bulying maupun pertengkaran.
“Biasanya kalau siswa itu sering adanya Bertengkar terus bullying itu sering terjadi. Itu sih yang lebih parah. Itu biasanya kita Tenangkan dulu. Kita tidak mungkin menegur anak di tempat. Kita lihat mental siswa dulu kalau misalnya kita bisa ajak ke ruang Kepala Sekolah atau apa kita ngobrol secara Face to Face, dan menanyakan Kenapa melakukan hal tersebut,” ungkap Ratih Puspita Angraeni, Guru Mi Darussalam Candi.
Menanggapi banyaknya persoalan yang kerap terjadi di sekolah, dosen fakultas psikologi unair mengaku fonomena ini muncul ketika diberlakukan pembelajaran tatap muka atau ofline setelah mereka belajar secara online selama 2 tahun terakhir.jika tidak ditangani akan menjadi problem psikologis yang parah dan hingga menjadikan traumatik pada anak kedepannya.
“Jadi nanti kita para guru kita Bekali pengalaman-pengalaman dan keterampilan terkait Bagaimana mengidentifikasi bagaimana melakukan konseling dasar yang mungkin selama ini dijalankan oleh guru BK. Karena di SD MI ini kan tidak ada guru BK. Jadi bagaimana SD MI bisa menciptakan para guru yang bisa berperan sebagai guru BK,” Jelas Lham Nurafian, Dosen Fakultas Psikologi Unair.
Misbahuddin, Ketua PC LP Ma’arif NU Sidoarjo mengungkapkan, digelarnya pelatihan ini merupakan upaya dalam membentuk para guru, agar bisa menjadi konselor atau pembimbing yang mempunyai keahlian dalam melakukan konseling ketika mendapatkan perilaku yang tidak baik pada siswa didiknya. Sebab, proses liberalisasi atau radikalisasi tidak hanya terjadi pada anak usia besar, akan tetapi bisa terjadi pada usia dini.
“Konselor ini diilhami dari program Ma’arif dengan banyaknya keresahan wali murid, Wali siswa, terkait perilaku putra-putrinya yang cukup merepotkan orang tua. Itu akan berimbas banyak pada protes guru, ke kepala sekolah. Maka kami sikapi dengan mengadakan pendampingan. Harapannya guru-guru bisa menjadi konselor-konselor kecil untuk para peserta didiknya,” imbuh Misbahuddin,Ketua PC LP Ma’arif NU Sidoarjo.
PC LP MA’ARIF NU Sidoarjo berharap, para guru madrasah ibtidaiyah mampu menangani persoalan yang berhubungan dengan kesiswaan khususnya keluhan-keluhan psikologi pada anak. (rhk/snm)