Lampung, Jurnal9.tv- Muktamar NU adalah perhelatan akbar yang akan menentukan siapa Rois Aam dan Ketua Umum PBNU selanjutnya. Di momen ini Alissa Qotrun Nada Munawaroh Atau yang Akrab Disapa Alissa Wahid Putri Sulung KH Abdurahman Wahid, kembali mengingat sosok sang ayah yang juga pernah menjabat Ketua Umum PBNU.
Alissa wahid menyebut dinamika di tubuh Nahdlatul Ulama menjelang muktamar ke 34 NU dianggap sebagai hal yang biasa terjadi. Dan nantinya akan berakhir dengan berangkulan.
Saat ini sudah tidak ada lagi polemik di antara dua kandidat kuat calon ketua umum PBNU yang muncul, seperti Kiai Haji Said Aqil Siradj dan Kh Yahya Cholil Staquf. Mengingat keduanya mempunyai pertalian langsung dengan Gus Dur.
Oleh karena itu, Alissa menginginkan muktamar NU nanti tidak jauh dari nilai nilai gusdur. Siapapun yang memimpin organisasi terbesar di indonesia.
“Pemimpin itu berlaku setara, atau seperti sebagai kolega di NU. Tidak seperti banyak organisasi lain dimana pemimpin adalah satu-satunya kemudian yang lain harus nurut. Di NU tidak begitu.” Jelas Alisa Wahid.
Alisa Wahid berharap Muktamar NU yang merupakan Muktamar terakhir di abad pertama NU ini bisa melahirkan pandangan keagamaan dan keputusan -keputusan terbaik, tidak hanya bagi warga NU, namun juga untuk bangsa indonesia dan peradaban dunia.(ah/snm)