Lamongan, jurnal9.tv -Pengurus Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Paciran masa khidmat 2025-2028 resmi dilantik, bertempat di Pesantren Raudlatut Darajat, Banjarwati, Paciran, Lamongan, Minggu (21/12/2025).

Scroll Untuk Lanjut Membaca

Dalam momentum sakral ini, Ansor Paciran menegaskan komitmennya untuk memperkuat kemandirian organisasi melalui tata kelola lingkungan, yakni program Bank Sampah Ansor (BSA). Pengelolaan ini mampu merubah sampah menjadi berkah.

Ketua PAC GP Ansor Paciran, Habib Nawawi, mengungkapkan bahwa fokus utama kepemimpinannya adalah menggerakkan seluruh potensi di tingkat akar rumput. Dengan total 21 ranting yang tersebar di 17 kel/desa. Ia optimis program BSA akan menjadi motor penggerak ekonomi organisasi.

“Tujuan BSA ini adalah mengembangkan Ansor Mandiri. Kami ingin organisasi menjalankan roda perekonomian secara nyata. Dengan pengelolaan sampah yang benar, kita bisa menciptakan kas yang melimpah ruah untuk menjalankan kegiatan organisasi ke depan,” ujarnya usai prosesi pelantikan.

Hingga saat ini, lanjut Habib, program BSA telah berjalan di 6 ranting dengan dukungan personel yang solid. Ia merinci bahwa terdapat 10 personel inti di tingkat PAC dan 5 personel di setiap ranting yang bertugas sebagai eksekutor di lapangan.

Ke depan, PAC GP Ansor Paciran tidak hanya menyasar pengelolaan sampah rumah tangga, tetapi juga berencana bersinergi dengan lembaga pendidikan dan instansi kemasyarakatan untuk menjadi instruktur serta pemateri dalam pelatihan lingkungan di tingkat desa.

“Harapan saya, sahabat-sahabat yang baru dilantik tetap menjaga komunikasi dan koordinasi. Kita harus bersinergi demi kemajuan Paciran di masa depan,” katanya.

Senada dengan hal tersebut, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lamongan, Gus Syahrul Munir, memberikan apresiasi atas keberlanjutan program yang telah digagas sejak periode sebelumnya. Menurutnya, letak geografis Paciran yang berada di kawasan industri Pantura menuntut peran aktif pemuda dalam menjaga ekologi.

“Pantura ini penuh dengan industri. Amanat kita bersama adalah tentang kebersihan dan tata kelola lingkungan. Ansor sebagai garda terdepan NU harus terpanggil jiwanya dan turut andil dalam menyelesaikan persoalan sampah ini,” tegas Gus Syahrul.

Ia juga menekankan prinsip Al-Akhdzu bil Jadid Al-Ashlah, yakni meneruskan prestasi yang sudah ada dan memperbaikinya dengan inovasi-inovasi baru yang lebih maslahat bagi masyarakat luas.

“Teruskan prestasi-prestasinya, kegiatan-kegiatan ini akan semakin lebih baik, al-ashlah tsummal ashlah. Lebih baik lagi dengan terinspirasi oleh beberapa teman-teman yang sudah melakukan pemikiran, gerakan, dan lain sebagainya. Itu harapan kami semuanya untuk kepengurusan baru,” jelasnya.

Sebagai informasi, Pelantikan ini menandai babak baru bagi PAC GP Ansor Paciran untuk bertransformasi dari sekadar organisasi kemasyarakatan menjadi organisasi yang mandiri secara ekonomi. Dengan menjadikan sampah sebagai aset, Ansor Paciran berupaya membuktikan bahwa kader muda NU bisa menjadi solusi bagi masalah lingkungan sekaligus penggerak ekonomi lokal.

Turut hadir dalam pelantikan ini ddiantaranya jajaran pengurus dan pembina PAC GP Ansor Paciran, PC GP Ansor Lamongan, serta pimpinan MWCNU Paciran, Forkopimcam, Perwakilan Pemkab Lamongan, CCIP, Kabid pengelolaan sampah limbah B3 serta Pemuda Muhammadiyah. Sejumlah Banom NU lainnya juga tampak hadir, seperti Banser, Muslimat NU, Fatayat NU, IPNU IPPNU, serta Pagar Nusa Kecamatan Paciran.