Halaqoh Santri Digital 2025, Tingkatkan Komunikasi Publik Pesantren di Era Digital

Avatar photo

Surabaya, jurnal9.tv -Dunia Santri Community bersama Humas Biro ADPIM Pemprov Jawa Timur menyelenggarakan Halaqoh Santri Digital 2025 selama dua hari di Surabaya, Jumat (12/11/2025). Acara ini diikuti ratusan perwakilan pesantren se-Jawa Timur dengan tujuan meningkatkan literasi media dan komunikasi publik di kalangan santri.

Direktur Dunia Santri Gus Abdollah Hamid mengatakan, halaqoh ini merupakan ikhtiar menghadapi tantangan komunikasi antara pesantren dengan dunia luar.

“Akhir-akhir ini banyak sekali berita-berita yang mungkin berbeda pandangan antara pesantren dan dunia di luar pesantren. Maka ikhtiar kami dengan adanya halaqoh santri digital ini agar teman-teman dari santri mengetahui terkait tentang bagaimana public relation, bagaimana hubungan dengan masyarakat, bagaimana berkomunikasi dengan media,” jelasnya.

Acara yang mendapat dukungan penuh dari Humas Pemerintah Provinsi Jawa Timur ini menghadirkan berbagai pembicara kompeten. Untuk sesi pertama menghadirkan Ning Khilma Anis (entrepreneur perempuan dan sastrawan santri), Gus Haiba (influencer dan content creator internasional), serta Ning Imas (ahli dakwah dari Lirboyo).

Sesi kedua pada malam hari akan diisi oleh Dr. Hakim Jaily (Direktur Utama TV9 Nusantara) dan Gus Rijal Mumazik Zionis (rektor dan aktivis media). Sementara untuk hari kedua akan dikawal oleh Gus Ahmad Shamton Mas Duki (Kepala Kantor Agama Kota Malang) dan Gus Wafil Adi ( Pondok Pesantren Baharul Ulum Tambakberas Jombang).

Menurut Hamid yang juga dosen UIN Surabaya ini menambahkan, ada tiga narasi besar yang ingin disampaikan dalam forum ini. Pertama, tentang komunikasi yang empati dan simpati. “Akhir-akhir ini banyak publikasi yang menurut saya kurang bersimpati terhadap teman-teman yang lagi kena musibah,” ujarnya.

Kedua, dalam momen ini juga akan digalang dana untuk korban musibah di Sumatera melalui Lazisnu Jawa Timur. Ketiga, bagaimana santri dan seluruh pesantren di Jawa Timur memahami dan mengetahui langkah-langkah komunikasi publik yang baik.

Peserta kegiatan berasal dari perwakilan santri dan pondok pesantren se-Jawa Timur, bahkan ada beberapa dari luar Jawa Timur. “Alhamdulillah teman-teman yang tergabung di beberapa komunitas santri hadir di sini, mulai dari Banyuwangi, Situbondo, Jember, sampai Tuban ada semua di sini,” tambah Gus Hamid Ketua Ansor University Jatim ini.

Halaqoh Santri Digital 2025 diharapkan dapat membekali santri dengan kemampuan komunikasi publik yang efektif, sehingga pesantren di masa mendatang dapat lebih optimal dalam lmenyampaikan pesan-pesan positif kepada masyarakat luas sekaligus menjawab tantangan era digital.