Surabaya, jurnal9.tv -Menteri Haji dan Umrah Gus Irfan Yusuf membuka langsung ujian seleksi petugas haji di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, Kamis (11/12/2025). Proses seleksi tahap kedua tingkat provensi ini dilaksanakan serentak di 31 provinsi di seluruh Indonesia, kecuali wilayah yang sedang terdampak bencana.
“Saya menegaskan bahwa proses seleksi Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji adalah tahapan penting untuk menyaring dan mendapatkan petugas haji yang kompeten, profesional, serta memiliki integritas dan dedikasi tinggi dalam melayani jemaah,” ujar Gus Irfan dalam pembukaan seleksi.

Para peserta mengikuti tes Computer Assisted Test (CAT) dan wawancara sebagai upaya memastikan kualitas Petugas PPIH Kloter dan PPIH Arab Saudi yang terpilih merupakan pilihan terbaik. Seleksi dimulai tepat pukul 09.00 WIB dengan protokol ketat untuk menjaga objektivitas proses.
Kepada calon petugas haji, Menteri memberikan pesan khusus: “Kepada Saudara-Saudari yang kelak terpilih, saya berpesan agar menjalankan amanah ini dengan hati yang tulus. Jadilah petugas yang disenangi jemaah dan dicintai Allah. Jauhkan orientasi materi.”

Gus Irfan menekankan peran penting petugas haji sebagai garda terdepan yang memberikan pelayanan, pembinaan, dan perlindungan kepada jemaah. “Kita harus menjadi pelayan tamu-tamu Allah yang sebenarnya. Melayani dengan sepenuh hati dan tanpa batasan waktu,” tegasnya.
Yang paling disoroti adalah pernyataan tegas Menteri mengenai larangan praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme dalam proses seleksi. “Saya tidak mau lagi mendengar ada orang atau calon peserta yang membayar kepada panitia. Saya tidak mau mendengar lagi calon peserta yang memberikan sesuatu kepada panitia.”
Menteri mengingatkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah adalah lembaga baru yang dibentuk Presiden dan harus menjaga kebersihan dari pelanggaran maupun korupsi. “Mungkin tahun lalu masih ada satu-dua. Saya tidak peduli dan itu bukan tanggung jawab saya. Tapi tahun ini adalah tanggung jawab saya,” tegasnya.
Seleksi petugas haji ini merupakan bagian dari transformasi besar penyelenggaraan haji Indonesia yang mengedepankan meritokrasi, transparansi, dan akuntabilitas. Para petugas yang terpilih diharapkan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah haji Indonesia dengan integritas tinggi dan semangat pengabdian murni.




