Harapan Rekonsiliasi Menguat, Begini Himbauan Ulama Hingga Ijazah Doa Islah

Avatar photo

Surabaya, jurnal9.tv -Ketegangan yang terjadi dalam kepengurusan PBNU yang tersiar luas di media dan media sosial mengundang perhatian sejumlah ulama berupa ijazah doa bagi warga NU di berbagai pelosok negeri, diantaranya KH. Abdul Adzim Kholili, Pengasuh PP. al-Falah as-Salafi al-Khalili Kepang, Bangkalan, Wakil Rois Syuriyah PWNU Jawa Timur. Sementara itu, Pondok Pesantren Lirboyo merilis himbauan bagi alumninya yang menjadi pengurus NU.

Dalam rilisnya, Pondok Pesantren Lirboyo, menghimbau agar para alumni bersikap netral, tidak terjebak pada perdebatan serta terus menjaga marwah jam’iyah dan para ulama. “Benar, himbauan itu disampaikan oleh dzuriah Lirboyo warga NU, serta para alumni secara khusus,” kata KH Melvin Zain Asyikin bin Imam Yahya Mahrus menjawab konfirmasi dari Jurnal9.tv. Berikut redaksi selengkapnya.

HIMBAUAN MASYAYIKH LIRBOYO

Assalamu’alaikum wr. wb.
Kepada seluruh alumni Lirboyo yang saat ini mengemban amanah sebagai pengurus NU di berbagai tingkatan, terkait dinamika di PBNU, dimohon agar tetap netral, tidak bergabung dengan kelompok manapun dan tidak ikut-ikutan dalam perbincangan/perdebatan.
Fokuskan khidmah pada pelaksanaan tugas, program kerja, serta pelayanan umat sesuai amanah masing-masing.
Jaga marwah jam’iyyah, ukhuwah nahdliyyah, adab bermedia sosial, dan tetap mengikuti dawuh para masyayikh agar suasana tetap teduh.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr. wb.

Sementara itu, KH. Abdul Adzim Kholili, memberikan ijazah doa dari Waliyullah, Al Arif Billah, KH. Abdul Hamid bin Abdulloh bin Umar atau Romo Kiai Hamid Pasuruan. Doa itu hendaknya dibaca oleh warga NU dan umat Islam agar masalah yang sedang terjadi bisa segera diberikan jalan keluar terbaiknya, dan yang bersitegang bisa diberikan kesadaran untuk islah demi menjaga marwah jam’iyah. “Alangkah indahnya jika saat ini kita memperbanyak membaca doa ini,” ujar Kiai Mas Abdu, panggilan akrab cicit Kiai Nawawi Nurhasan Sidogiri ini.

Berikut lafadz doa yang diijazahkan, selengkapnya:
اللهم ألّف بين قلوبنا، وأصلِح ذاتَ بيننا، واهدنا سُبُلَ السلام ونجّنا من الظّلمات إلى النور، وجنّبنا الفواخش ما ظهَر منها وما بطَن، وبارك لنا في أسماعنا وأبصارنا وقلوبنا وأزواجنا وذرّيّاتنا وتُبْ علينا انّك توّاب رحيم واجعلنا شاكرين لنِعمتِك مُثنِينَ بها قابليها وأتمَّها علينا، اللّهم ارزقنا حسنَ الختامْ و الدّخول في دار السّلامْ مع الايمان والاسلامْ بفضل (يا ذاالجلال والاكرام×٣) أمتنا على دين الاسلام

”Ya Allah, pertautkanlah di antara hati kami, perbaikilah hubungan di antara kami, tunjukkan kami jalan kedamaian, selamatkan kami dari kegelapan menuju kepada terang, jauhkan kami dari semua keburukan, yang tampak maupun yang tidak tampak. Berkahilah kami dalam pendengaran kami, penglihatan kami, hati kami, istri dan keturunan kami. Terimalah taubat kami, Engkau yang maha penerima taubat dan maha penyayang. Jadikan kami orang-orang yang bersyukur pada nikmat-Mu, pemuji nikmat-Mu, penerima nikmat-Mu, dan sempurnakanlah nikmat-Mu kepada kami.

Ya Allah, anugerahkan kepada kami husnul khatimah dan masukkan kami ke surgamu dengan iman dan Islam dengan keutamaan-Mu, Dzat Yang Maha Agung dan Penuh Kemuliaan. Dan wafatkan kami di jalan damai Islam”

Sebelumnya, KH. Chalwani, Pengasuh PP Annawawie Berjan, Purworejo yang juga Rais Am Idarah Aliyah Jam’iyyah Ahli Thariqah Almu’tabarah An Nahdliyah (JATMAN) juga menyampaikan ajakan doa untuk NU:

Sejumlah kalangan berharap segera ada titik temu dan islah antara pihak-pihak yang berbeda di PBNU. (*)