Surakarta, jurnal9.tv -Suasana kebersamaan terasa sejak pagi di Ruang Sidang IV Gedung dr. Prakosa, Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS). Puluhan penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) datang silih berganti, mengikuti Musyawarah Tahunan (Mutan) Kelurahan Awardee LPDP UNS tahun 2024/2025 pada Sabtu, 1 November 2025. Forum ini menjadi momentum penting bagi awardee untuk meninjau capaian, mengevaluasi program kerja, serta merancang arah kepemimpinan baru dalam komunitas akademik yang terus bertumbuh.
Di tengah suasana yang hangat dan penuh semangat, Bima Pambudi, Lurah LPDP UNS periode 2024/2025, membuka kegiatan dengan refleksi yang memantik perhatian seluruh peserta.
“Setahun lalu, saya diberi amanah menjadi lurah LPDP UNS. Kelurahan ini besar bukan karena banyak program, tetapi karena banyak orang kuat yang memiliki rasa kepemilikan terhadapnya,” ujarnya.

Ucapan itu disambut tepuk tangan pelan, menandai kedekatan emosional antara pengurus dan warga LPDP. Dalam sambutannya, Bima menekankan bahwa kekuatan organisasi tidak semata terletak pada seberapa banyak kegiatan dilakukan, melainkan pada seberapa dalam rasa solidaritas dan kebersamaan di antara awardee.
“Perubahan besar sering lahir dari ruang-ruang kecil seperti musyawarah ini. Mari kita berdiskusi dengan intelektual, bersemangat, dan berbahagia,” tambahnya menutup sambutan.

Setelah pembukaan, forum berlanjut ke agenda laporan pertanggungjawaban pengurus periode 2024/2025. Selama satu tahun terakhir, Kelurahan LPDP UNS menggagas beragam kegiatan akademik, sosial, dan pengembangan kapasitas awardee. Program-program itu meliputi riset kolaboratif lintas fakultas, kegiatan pengabdian masyarakat, hingga inisiatif literasi dan penguatan ekosistem pendidikan kampus. Melalui rangkaian kegiatan tersebut, LPDP UNS berupaya menghadirkan dampak nyata yang tak hanya dirasakan oleh anggota komunitas, tetapi juga oleh masyarakat luas.
Agenda berikutnya berfokus pada pembahasan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Sesi ini menjadi ruang penting untuk meninjau kembali tata kelola dan arah organisasi. Diskusi berlangsung dinamis; setiap peserta diberi kesempatan menyampaikan pandangan dan usulan. Semangat deliberatif terasa mengalir sepanjang forum—sebuah ciri khas musyawarah yang telah menjadi budaya di lingkungan LPDP UNS.

Puncak kegiatan tiba saat prosesi serah terima kepemimpinan. Lurah baru LPDP UNS periode 2025/2026 resmi dilantik dalam suasana sederhana namun penuh makna. Seremoni itu menjadi simbol regenerasi dan kesinambungan nilai, menegaskan bahwa kepemimpinan bukanlah tentang jabatan, melainkan tentang tanggung jawab untuk menjaga nyala semangat kolektif.
Kepengurusan baru diharapkan dapat melanjutkan tradisi reflektif, sekaligus menghadirkan gagasan-gagasan segar yang relevan dengan kebutuhan zaman.
Bagi awardee, Mutan bukan sekadar forum administratif tahunan. Ia telah menjadi ruang belajar kolektif, tempat nilai-nilai kolaborasi, integritas, dan tanggung jawab sosial tumbuh bersama. Melalui musyawarah ini, LPDP UNS meneguhkan perannya sebagai komunitas akademik yang bergerak dengan ide, bekerja dengan semangat, dan berkontribusi nyata bagi masyarakat serta bangsa.(*/SBh)




