JKSN Beri Santunan dan Berangkatkan Umroh Keluarga Korban Robohannya Bangunan Ponpes Al Khoziny

Surabaya, jurnal9.tv -Doa dan bantuan sampai saat ini terus mengalir untuk korban bangunan ambruk di pondok pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo. Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) memberikan santunan sebesar Rp 5 juta. Selain itu, orang tua para santri yang menjadi korban akan diberangkatkan ibadah Umroh ke Tanah Suci, pada awal Januari 2026 mendatang.

Ketua JKSN KH Asep Saifuddin Chalim memberikan perhatian khusus kepada para korban robohnya MUSHALLA pondok pesantren Al Khoziny, Buduran Sidoarjo. Secara khusus Kyai Asep yang didamping Sekjen JKSN Ustadz Ghofirin dan rombongan, Sabtu malam (12/10/2025) mendatangi sejumlah rumah korban di Sidoarjo.

Ada tiga rumah korban yang dituju rombongan Kyai Asep tersebut. Ketiga korban ini adalah santri Mohammad Abdul Rohman Nafis di desa Pulungan, Sedati, Sidoarjo. Lalu ke rumah Alm. Moh. Rizki Maulana Saputra Bin Moh. Arifudin Wibowo di jalan Wadungasih Rt 10/ Rw 3 Desa Wadungasih Kec. Buduran Sidoarjo. Dan, selanjutnya menuju rumah Moch Adam Fidiansyah Bin Widi Hidayat dii Jalan Masangan Kulon, Sukodono, Sidoarjo.

Kedatangan Kyai Asep Saifuddin, yang juga merupakan Pengasuh pondok pesantren Amanatul Ummah ini untuk menyampaikan rasa belasungkawa terhadap para santri yang menjadi korban robohnya bangunan di ponpes Al Khoziny. Kyai Asep ikut tahlil bersama warga setempat, dan membacakan doa untuk para korban yang kebanyakan masih usia belia tersebut.

Dia menyebutkan, para santri tersebut meninggal secara syahid, karena mereka tengah menempuh ilmu pindidikan agama. “Jadi, sesuai hadist Nabi Muhammad SAW, para santri ini meninggal dengan syahid karena mereka sedang menuntut ilmu di ponpes. Selain itu, mereka kelak akan dibangkit sebagaiman dia meninggal dunia, yakni sedang sholat Ashan,” ungkap Kyai Kharismatik dengan ribuan santri yang tersebar di seluruh Nusantara ini.

“Semoga, para keluarga korban diberi ketabahan dan keasabaran atas musibah ini. Musibah ini adalah takdir Alloh SWT. Dan anak-anak kita, para santri ini ditakdirakan meninggal sebagai syahid. Mereka nanti yang akan memberi syafaat kepada kedua orang tua dan keluarganya,” imbuhnya.

Tak hanya membacakan tahlil dan berdoa , Kyai Asep dan rombongan juga memberikan bantuan santunan dan beras 2 sak 25 kg sebagai bentuk rasa bela sungkawa dan kepedulian kepada keluarga korban. Setiap keluarga korban diberi santuan sebesar Rp 5 Juta.

Selain itu, dalam kesempatan ini, Kyai Asep menyebutkan, dirinya akan mengajak 23 keluarga korban untuk menunaikan ibadah Umroh ke Tanah Suci pada bulan Januari nanti. “Kita akan hadir rumah-rumah korban, sekedarnya kita akan menyampaikan santunan sebagai bentuk bella sungkawa dan insya Allah segera akan didata nama, kebetulan saya pada tanggal 4 Januari akan melaksanakan umroh. Nanti saya akan mengajak 23 orang untuk umroh, saya biayai dan pimpin sendiri umroh ini,” ujarnya.

Kyai Asep menjelaskan, nanti masing-masing akan umroh 3 kali. Umroh yang pertama untuk umroh diri sendiri. Umroh yang ke-2 untuk para santri yang jadi korban, dan yang ke-3 untuk keluarga para korban (yang tidak ikut) , “sehingga semuanya kita umrohkan kalau 23 berarti kalau 23 kali 3 jumlah 69.Kira- kira demikian ya, namun mohon maaf yang bersabar karena kami tidak selalu ada di Surabaya, ini saya mungkin keluar kota atau ke luar pulau,” pungkasnya.